Pascabencana gempa bumi dan tsunami 2018 silam, Palu bangkit dengan semangat baru dalam membangun infrastruktur yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Salah satu proyek unggulan yang kini menjadi sorotan adalah Paket A2 Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi, sebuah terobosan dalam pembangunan jalan yang tidak hanya mendukung mobilitas, tetapi juga menjadi bagian dari sistem pertahanan kota terhadap ancaman bencana.
Baca Juga : Longsor Paleleh-Lokodoka Buol | BPJN Sulteng Pulihkan Akses Jalan dalam Waktu 24 Jam
Mengusung konsep Build Back Better, proyek ini mengutamakan ketahanan infrastruktur dalam mengurangi dampak bencana di masa depan.
Dengan penerapan teknologi elevated road, Jalan Cumi-Cumi tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi utama, tetapi juga sebagai tanggul tsunami yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan meredam energi gelombang besar.
Dalam era ketidakpastian iklim dan risiko geologis yang meningkat, pembangunan infrastruktur harus mengutamakan aspek ketahanan dan mitigasi bencana.
Jalan Cumi-Cumi telah dirancang berdasarkan simulasi bencana dan kajian ilmiah yang mendalam, memastikan bahwa setiap elemen konstruksi dapat berfungsi maksimal dalam kondisi ekstrem.
Salah satu elemen kunci dalam proyek ini adalah pembangunan retaining wall setinggi 3,5 meter serta pemasangan block armor untuk mengurangi dampak hantaman gelombang tsunami.
Baca Juga : Tinggal Selangkah Lagi ! Ikon Baru Jembatan Palu IV Capai 92,41%, Ini Detail Terbarunya !
Selain itu, sistem drainase modern dengan saluran beton bertulang U-Ditch tipe DS6a dan DS1a telah diterapkan guna menghindari potensi banjir dan genangan air yang dapat merusak struktur jalan.
Dalam perencanaannya, proyek ini juga menerapkan standar internasional dalam konstruksi jalan tahan bencana.
Dengan demikian, Jalan Cumi-Cumi menjadi model infrastruktur tangguh yang tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga memastikan konektivitas yang stabil pascabencana.
Lebih dari sekadar proyek rekonstruksi, Jalan Cumi-Cumi memiliki peran strategis dalam memperlancar mobilitas dan distribusi logistik di Kota Palu.
Baca Juga : Perbaikan Jalan Trans Sulawesi Dipercepat, BPJN Sulteng Siapkan Jalur Alternatif Tagolu-Tentena !
Dengan panjang 2,26 km, jalan ini menjadi penghubung utama bagi kendaraan logistik yang sebelumnya harus melewati jalur poros dalam kota yang padat.
Proyek ini juga disinkronkan dengan pembangunan Jembatan Palu IV, yang memungkinkan arus transportasi lebih efisien dan cepat.
Trase jalan telah dirancang sejak awal agar terintegrasi dengan jembatan tersebut, menciptakan konektivitas yang optimal bagi masyarakat dan pelaku ekonomi di wilayah ini.
Selain manfaat logistik, elevated road ini juga memberikan rasa aman bagi warga sekitar.
Dengan desain yang diperhitungkan secara matang, proyek ini memastikan akses evakuasi yang lebih baik dalam situasi darurat bencana, sekaligus mengurangi risiko dampak langsung bagi permukiman di sekitarnya.
Baca Juga : Satker PJN 2 Sulteng Tancap Gas | Capaian Jalan Mantap Hampir 100%, Siap Gaspol di 2025 !
Dibiayai melalui program Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL), proyek ini dikerjakan oleh PT Bumi Karsa dengan standar kualitas tinggi.
Setiap tahapan pengerjaan dilakukan dengan pengawasan ketat agar hasilnya memenuhi kriteria ketahanan bencana dan keberlanjutan.
Berikut adalah beberapa elemen konstruksi utama yang telah diselesaikan dalam proyek ini:
- Pekerjaan timbunan sepanjang 2,35 km
- Pembangunan retaining wall setinggi 3,5 meter
- Pemasangan block armor untuk perlindungan terhadap tsunami
- Pembangunan box culvert di 7 titik (15-35 meter per titik)
- Pengaspalan dengan tiga lapisan utama: AC-Base (9,5 cm), AC-BC (6 cm), AC-WC (4 cm)
Kini, proyek ini telah tuntas dikerjakan dan sudah dilakukan Provisional Hand Over (PHO) pada Januari 2025, menandai komitmen BPJN Sulawesi Tengah dalam membangun infrastruktur berkualitas tinggi yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan.
Baca Juga : BPJN Sulteng “Kunci” Kemantapan Jalan Nasional Sulawesi Tengah Mencapai 97,40 Persen Akhir 2024
Paket A2 Jalan Cumi-Cumi bukan hanya proyek rekonstruksi, tetapi juga representasi kebangkitan Palu pascabencana.
Dengan konsep Build Back Better, proyek ini mencerminkan bagaimana inovasi dalam pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi jangka panjang bagi tantangan geologis di Indonesia.
Dengan keberadaan elevated road yang berfungsi sebagai jalur transportasi dan tanggul tsunami, proyek ini menjadi acuan bagi pembangunan infrastruktur tangguh di wilayah rawan bencana lainnya.
Dengan sinergi antara teknologi, perencanaan matang, dan dukungan berbagai pihak, Jalan Cumi-Cumi kini menjadi fondasi baru bagi ketahanan masyarakat Palu.
Dengan proyek ini, Palu tidak hanya membangun kembali kota yang lebih kuat, tetapi juga menetapkan standar baru bagi pembangunan infrastruktur berbasis mitigasi bencana.
Sebuah langkah maju menuju masa depan yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan.
ADV