Reformasi Agraria kembali menjadi sorotan utama selama menjabat Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura.
Dalam peringatan Hari Tani Nasional ke-64, Rusdy Mastura melalui Tenaga Ahli Gubernur, M. Ridha Saleh, menegaskan komitmen untuk menyejahterakan petani melalui distribusi lahan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah telah membagikan lebih dari 1.400 hektare lahan kepada masyarakat di beberapa daerah.
Baca Juga : Banteng Lembah Mengamuk !, PAD Sulawesi Tengah Melejit, APBD Tembus Rp6,2 Triliun
Komitmen ini diwujudkan dengan penyerahan lahan seluas 300 hektare di Kulawi, 200 hektare di Desa Mbuvu, dan 946 hektare di Morowali Utara.
Langkah ini merupakan bagian dari program Sulteng Reformasi Agraria yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan memberikan keadilan bagi para petani.
“Gubernur Sulteng Rusdy Mastura tetap berkomitmen pada reformasi agraria. Distribusi lahan ini adalah bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada petani,” ujar Tenaga Ahli Gubernur, M. Ridha Saleh, saat menemui massa yang berunjuk rasa di depan Kantor ATR/BPN, Kota Palu.
Ridha menambahkan bahwa selama masa pemerintahan Gubernur Rusdy, Pemprov Sulteng telah menyelesaikan 48 kasus sengketa lahan yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
Sulteng Reformasi Agraria juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Baca Juga : Banteng Lembah Siap Seruduk Akar Rumput ! Cudy-Agusto Optimis Nomor Urut 3 Jadi Kunci Kemenangan
Aksi damai untuk memperingati Hari Tani Nasional yang digelar di Kota Palu dihadiri oleh sejumlah kelompok yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah.
Massa yang terdiri dari berbagai elemen itu menyampaikan apresiasi terhadap langkah gubernur, namun tetap menuntut penyelesaian permasalahan tapal batas di beberapa wilayah konservasi, termasuk di Taman Nasional.
“Kami mendukung program Sulteng Reformasi Agraria yang dijalankan oleh Gubernur Rusdy Mastura. Namun, kami meminta agar segera menyelesaikan permasalahan tapal batas di wilayah Taman Nasional,” ujar salah satu perwakilan demonstran.
Program Sulteng Reformasi Agraria yang dijalankan Rusdy Mastura tidak hanya bertujuan untuk redistribusi lahan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
Pemerintah berharap, dengan adanya kepemilikan lahan yang jelas, petani dapat mengembangkan potensi pertanian mereka dengan lebih optimal.
Ridha Saleh juga menekankan pentingnya kebijakan yang adil untuk petani.
Baca Juga : Relawan Gerakan Akar Rumput Rusdy Mastura Bangun 1000 Posko Rakyat, Lawan Politik Uang di Pilkada Sulteng !
“Pemprov Sulteng akan terus memperkuat ekonomi dan kebijakan yang pro-petani. Program Sulteng Reformasi Agraria adalah bentuk konkret dari janji tersebut,” tegasnya.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Sulteng Reformasi Agraria dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani di Sulawesi Tengah.
Namun, berbagai tantangan seperti sengketa lahan dan permasalahan tapal batas masih perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Program Reformasi Agraria telah menjadi salah satu langkah konkret Gubernur Rusdy Mastura dalam mewujudkan kesejahteraan petani di Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Rusdy Mastura Gaet Jenderal di Pilgub Sulteng 2024
Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah lahan yang dibagikan, tetapi juga dari sejauh mana program ini dapat mengatasi masalah agraria yang selama ini menjadi beban bagi petani.
Dengan distribusi lahan dan penyelesaian kasus agraria yang berkelanjutan, Sulteng Reformasi Agraria diharapkan mampu menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi petani di Sulawesi Tengah.
Program ini tidak hanya menekankan pada pemerataan kepemilikan lahan, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas pertanian untuk kesejahteraan masyarakat.