Kiprah Ahmad Ali di Sulteng semakin menarik perhatian publik, terutama setelah keputusannya untuk maju sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah.
Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, memilih untuk meninggalkan posisinya di Jakarta dan segala kemewahan yang datang bersamanya demi kembali mengabdi di kampung halamannya, Sulawesi Tengah.
Dalam sebuah wawancara yang beredar di video, Ahmad Ali menjelaskan bahwa keputusannya untuk maju sebagai calon gubernur adalah atas dasar cinta dan pengabdiannya kepada masyarakat Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Pasangan BerAmal No Urut 1 Siap Geser Peta Politik Sulteng, Ahmad Ali Tantang Rival dengan Visi Membangun !
“Saya memilih maju karena selalu saya katakan atas nama cinta saya kepada masyarakat Sulawesi Tengah, atas nama pengabdian kepada masyarakat Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Sejak tahun 2020, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, memang tidak mengizinkan Ahmad Ali kembali ke Sulawesi Tengah.
Posisi strategisnya di Jakarta sebagai Wakil Ketua Umum Partai Nasdem dianggap terlalu penting untuk dilepaskan.
Namun, Ahmad Ali tetap memilih untuk melangkah maju dan meninggalkan semua tanggung jawab struktural di partai demi mengabdikan diri kepada daerahnya.
Keputusan ini juga diambil dengan pertimbangan matang. Ahmad Ali menyadari bahwa tetap berada di struktur partai saat dirinya sudah di Sulawesi Tengah bukanlah langkah yang bijak.
Baca Juga : Ahmad Ali Cagub Sulteng 2024 Janjikan Pengabdian Tanpa Pamrih, Gaji Akan Diinfakkan Untuk Umat
“Saya harus meninggalkan semua kemewahan di Jakarta atas pilihan saya hari ini kembali ke Sulawesi Tengah. Menjadi tidak elok kalau saya berada di Sulawesi Tengah dan menyandera partai ini sebagai keputusan sosial,” tegasnya.
Keberanian Ahmad Ali untuk melepaskan jabatan tinggi di Partai Nasdem demi pengabdian kepada Sulawesi Tengah merupakan langkah yang jarang diambil oleh politisi lain.
Kiprah Ahmad Ali di Sulteng menjadi bukti nyata bahwa pengabdian kepada daerah bisa mengalahkan ambisi politik di pusat kekuasaan.
Ahmad Ali juga menyampaikan bahwa dirinya tidak lagi masuk dalam struktur kepengurusan DPP Partai Nasdem setelah kongres terbaru partai.
Keputusan tersebut, menurutnya, merupakan langkah yang paling tepat. Ia berharap kader-kader yang sekarang memegang kendali di DPP dapat mengkonsolidasikan partai tanpa terganggu oleh pengaruh individu tertentu.
“Partai ini tidak boleh disandera oleh satu orang. Tidak boleh partai ini disandera untuk satu orang,” kata Ahmad Ali dengan tegas.
Meski demikian, Ahmad Ali menegaskan bahwa di mana pun ia berada, termasuk di Sulawesi Tengah, ia akan tetap memberikan manfaat bagi Partai Nasdem.
“Dimanapun saya berada, saya pasti akan memberikan manfaat untuk Partai Nasdem,” ujarnya.
Keputusan Ahmad Ali untuk kembali ke Sulawesi Tengah dan maju sebagai calon gubernur menunjukkan bahwa pengabdiannya tidak terbatas pada jabatan struktural.
Ia meyakini bahwa nilai pengabdian kepada partai dan masyarakat tidak bergantung pada posisi formal.
Baca Juga : Ahmad Ali Cagub Sulteng di Atas Angin, Jokowi Beri Restu | Survei Melejit, Peluang Menang Terbuka Lebar !
Kiprah Ahmad Ali di Sulteng menjadi simbol komitmennya terhadap pembangunan daerah, serta menjadi contoh bagi politisi lain bahwa dedikasi kepada masyarakat lebih penting daripada ambisi pribadi.
Langkah Ahmad Ali untuk maju dalam Pilkada Sulteng 2024 akan menjadi babak baru dalam perjalanan politiknya.
Banyak yang menantikan bagaimana kiprahnya di Sulteng akan membawa perubahan bagi daerah yang ia cintai ini.