Pelaksanaan percepatan pembangunan Huntap pascabencana di Sulawesi Tengah terus di genjot. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BP2P Sulawesi II libatkan pekerja lokal.
Percepatan pembangunan Huntap ini bukan hanya proyek semata, melainkan bagian dari operasi kemanusiaan agar masyarakat terdampak bisa segera pindah dan menempati hunian yang layak.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, bertanggung jawab atas penyediaan hunian agar penyintas di Kota Palu, Sigi, dan Donggala bisa segera menempati hunian yang layak dan memiliki konstruksi bangunan yang aman serta berkualitas.
Kepala BP2P Sulawesi II, Bahtiar Daeng Djampa melalui Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira, mengatakan percepatan pembangunan huntap pascabencana di sejumlah wilayah turut melibatkan warga lokal sebagai pekerja.
Salah satu contoh, seperti pembangunan huntap dilokasi Tondo II dengan jumlah hunian yang akan dibangun sebanyak 1,321 unit dengan melibatkan 135 pekerja lokal dari 150 pekerja yang berada dilokasi proyek.
“Warga lokal dilibatkan dalam pembangunan hunian tetap, hal ini dapat dilihat dari pembangunan huntap di lokasi Kelurahan Tondo 2B misalnya, dari 150 pekerja yang ada, sebanyak 135 pekerja merupakan warga lokal” kata Erpika Ansela Surira melalui pers rilis yang dikirim oleh Biro Komunikasi Publik BP2P Sulawesi II, Selasa 9 Mei 2023.
Menurut Erpika, Pemerintah pusat melalui BP2P Sulawesi II menyatakan proses pembangunan Huntap untuk tahap II di Sulawesi Tengah saat ini pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan Teknologi Rumah Tahan Gempa (RTG) Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan nantinya akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung sehingga bisa menjadi hunian nyaman bagi masyarakat.
Jumlah itu, kata Erpika, tersebar di Kelurahan Tondo II, Kota Palu sebanyak 1.055 unit. Kemudian, di Kabupaten Sigi berjumlah 266 unit tersebar di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, sebanyak 120 unit dan Dusun II Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan sebanyak 146 unit.
“Hunian yang dibangun menggunakan teknologi risha dan mengadopsi konsep rumah tahan gempa,” ujarnya.
Huntap tahap 2B yang dibangun, kata dia, didesain tipe 36 sehingga memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur dan satu kamar mandi.