Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah melakukan uji coba penerapan lapisan Slurry Seal sebagai metode baru dalam kegiatan preservasi jalan nasional. Uji coba ini dilakukan di ruas jalan BtS Kota Toli-toli -Silondou sepanjang 2 km.
Uji coba Slurry Seal ini merupakan langkah awal dari upaya peningkatan kualitas jalan yang diharapkan bisa memperpanjang umur rencana jalan hingga lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikan tertulis oleh Kepala BPJN Sulawesi Tengah, Dadi Muradi, ST., MT., disela-sela kesibukanya di Tolitoli, bahwa Slurry Seal memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode pemeliharaan preventif lainnya.
“Penggunaan Slurry Seal lebih efektif, rapi, dan efisien karena menggunakan peralatan mekanis sehingga pengaplikasiannya merata ke seluruh permukaan jalan,” ujar Dadi Muradi. Selain itu, waktu open traffic setelah penerapan metode ini lebih cepat, memungkinkan jalur tersebut segera digunakan kembali untuk lalu lintas yang padat.
Baca Juga : Begini Desain Jembatan Palu 4 Gunakan Teknologi Canggih Dengan Konstruksi ‘Balanced Cantilever'
Keunggulan lain dari Slurry Seal terletak pada efektivitasnya dalam menutup celah-celah atau retakan yang ada di permukaan jalan.
Celah ini, jika dibiarkan, dapat menjadi jalan masuk air yang mempercepat kerusakan pada lapisan perkerasan jalan.
Oleh karena itu, Slurry Seal tidak hanya memperpanjang umur jalan, tetapi juga melindungi struktur jalan dari kerusakan dini yang bisa timbul akibat faktor lingkungan.
Meskipun penggunaan Slurry Seal sudah lama diterapkan di beberapa daerah lain, BPJN Sulawesi Tengah baru mulai mengimplementasikannya di wilayah mereka.
Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode ini dalam kondisi jalan di Sulawesi Tengah yang memiliki karakteristik tertentu.
Dadi Muradi menambahkan, “Untuk jalan yang digunakan dalam uji coba ini, kondisi strukturnya masih dalam keadaan baik, dan jika terdapat kerusakan kecil seperti lubang, maka dilakukan perbaikan terlebih dahulu dengan metode patching sebelum lapisan Slurry Seal diterapkan.”
Menurut data dari BPJN Sulawesi Tengah, metode Slurry Seal dapat memperpanjang masa pakai jalan hingga empat tahun dalam kondisi optimal, dengan perawatan tambahan yang minim. Metode ini juga dinilai sebagai solusi yang lebih murah dan efisien dalam menghadapi keterbatasan anggaran pemeliharaan jalan.
Dalam pelaksanaan uji coba ini, BPJN Sulawesi Tengah berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kemantapan jalan nasional, sehingga dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang menggunakan jalan tersebut.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mencari alternatif metode pemeliharaan yang lebih efektif di tengah terbatasnya anggaran negara.
Uji coba Slurry Seal yang tengah dilakukan di Sulawesi Tengah ini akan terus dipantau efektivitasnya.
Hasil evaluasi nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperluas penerapan metode ini di ruas-ruas jalan lainnya di wilayah Sulawesi Tengah, guna menjaga kelancaran transportasi dan meningkatkan keselamatan bagi para pengguna jalan.
Dengan segala keunggulannya, Slurry Seal diharapkan mampu menjadi solusi inovatif dalam menjaga kualitas infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah.