Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura, yang didampingi oleh Staf Ahli Bidang Investasi Roni Tanusaputra, bersama PLT Kadis Bina Marga dan Pentaan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, Basir Tanase, mengapresiasi langkah investor yang sudah membangungn smelter pertama dikawasan KEK Palu.
“Saya merasa kagum dan terima kasih kepada teman investor, karena merekalah yang membuat, makanya kita harus lindungi investor di daerah kita ini supaya mereka mau berinvestasi di negeri ini,” ujarnya dihadapan para Investor Smelter itu.
Gubernur Rusdi juga mengatakan, dengan pembangunan smelter tembaga itu bisa dipastikan akan menyerap banyak tenaga kerja, sehingga bisa menurunkan pengangguran di Sulteng dan juga menurunkan angka kemiskinan.
Diketahui pembangunan smelter tembaga di KEK Palu, dikembangkan sesuai kebutuhan pasar dan adanya potensi raw material yang akan disuplai dari beberapa Kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah seperti dari Kabupaten Tolitoli, Buol, Parigi, Donggala, bahkan dari luar Sulteng pun, seperti Gorontalo.
Dengan adanya potensi tersebut, perseroan mempertegas bahwa, Raw Meterial yang masuk ke smelter dipastikan harus mempunyai izin yang sah dan bukan material ilegal.
Saat ini pembangunan infrastruktur pendukung pabrik diarea perusahaan terus dikebut. Mulai dari pembangunan area pabrik, workshop, office dan infrastruktur pendukung lainya.