Balai Pelakasana Jalan Nasional () melalui Satker PJN Wilayah I, meningkatkan kemantapan ruas dengan melakukan penanganan paket Long Segment. Hal ini dalam rangka mendukung kelancaran distribusi di sepanjang ruas trans Sulawesi.

Berdasarkan peta wilayah kerja Satker PJN wilayah I, pekerjaan yang dilaksanakan di tiga Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu , dan .

PJN I Preservasi Jalan
Peta Kerja . Dok Foto

Antara lain antara lain koridor ruas Batas Provinsi Sulawesi Tengah Umu – yang membentang sejauh 134,960 Kilometer, ruas – Lingadan sepanjang 118,949 kilometer, ruas Lingadan – Bts Kota sepanjang 37,293 kilometer, kemudian ruas Malala – Ogotua sepanjang 155,485 kilometer, dan ruas Tonggolobibi – sejauh 110,254 kilometer.

Sementara untuk paket bencana yang dibiayai oleh dana Loan JICA akan menangani ruas jalan Non nasional yang berada di wilayah .

“Secara umum paket kita tahun ini sudah terkontrak, dimana lima paket merupakan paket regular dan dua paket bencana yang dibiayai oleh dana Loan seperti paket bencana penanganan ruas jalan bekas di Jono’oge, Sibalaya sampai kearah ” kata Kasatker PJN Wilayah I, Andri Irfan Rifai, pada pertemuan belum lama ini.

 

Dilarang Mudik, Satker PJN I Perintah PPK Standbay Jaga Kondisi Jalan

Menurutnya untuk penanganan jalan dan , baik secara ataupun berkala yang disebut yang ditangani lima PPK dibawah kendali , saat ini sebagian paket terus dipacu pekerjaannya dan sebagian masih dalam tahap penyelesaian kontrak.

Irfan menambahkan, untuk paket Long Segment tahun anggaran 2021 ini, pihaknya akan mengoptimalkan pelaksanaan paket-paket dilapangan di masing-masing wilayah kerja PPK. Karena sebagian pekerjaan paket yang dikerjakan tahun ini akibat recovery kondisi kejadian di tahun sebelumnya.

“Beberapa paket longsegment sudah terkontrak dan sebagian yang akan terkontrak yaitu untuk menangani akibat . Untuk paket regular, dari anggaran yang sudah tersedia itu akan menangani sepanjang ruas kita. Jadi mohon dukunganya teman-teman untuk kelancaran kegiatan ini.” jelasnya.

Dari besaran anggaran terkontrak di , total keseluruhan lima paket regular pada tahun 2021 sebesar Rp78.779.000, yang menangani ruas sepanjang 648,54 kilometer.

Antara lain ,1 akan menangani koridor Umu – dengan nama paket jalan Umu – Paleleh – Lokodoka – , dengan system kontrak MYC yang digarap oleh , dengan nilai kontrak sebesar Rp51,236.444.000 – untuk DIPA TA 2021 sebesar Rp29.000.000.000 sisahnya alokasi DIPA 2022.

Kemudian rutin jalan Umu – Paleleh – Lokodoka – , digarap oleh PT Vertikal Tiara Manunggal dengan nilai kontrak senilai Rp7,878.613.500.

Untuk ,2 akan menangani koridor – Lingadan, dengan paket kegiatan jalan – Lakukan – Laulalang – Lingadan, yang digarap oleh PT Restu Agung Perkasa, dengan nilai kontrak sebesar Rp17,716.742.000. Sementara paket rutin jalan – Lakukan – Laulalang – Lingadan, yang digarap oleh PT Karya Pembangunan Rezki, dengan nilai kontrak sebesar Rp6,168.727.000.

Selanjutnya PPK1,3 akan menangani koridor Lingadan – Malala, dengan paket kegiatan jalan Lingadan – dlm Kota – Silondou – Malala, yang digarap oleh PT Karya Etam Bersama, dengan nilai kontrak sebesar Rp13,144.655.000. Sementara paket rutin jalan Lingadan – dlm Kota – Silondou – Malala, digarap oleh PT Macini Raya Pratama, dengan nilai kontrak sebesar Rp7,689.143.000.

Kemudian ,4 akan menangani koridor Malala – Tonggolobibi, dengan paket kegiatan jalan Malala – Ogotua – Ogoamas – Tonggolobibi, yang digarap oleh PT Silkar National, dengan nilai kontrak sebesar Rp9,922.528.000.

Dan ,5 akan menangani koridor Tonggolobibi – Tompe, dengan paket kegiatan jalan Tonggolobibi – – Tambu – Tompe, yang digarap oleh PT Insan Citra Karya, dengan nilai kontrak sebesar Rp12,725.380.000.

Program Padat Karya Non rutin (PEN)

Perihal yang diberikan kepada masyarakat terdampak pandemic Covid-19 dengan melibatkan masyarakat setempat yang dikemas dalam program Pemberdayaan Masyarakat (PEN).

BPJN Sulawesi Tengah melalui mengalokasikan dana PEN untuk tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 8 Miliar untuk pekerjaan perkerasan saluran dengan melibatkan warga setempat melalui system pembayaran Harian Orang Kerja (HOK).

“Jadi untuk program PEN kita tahun ini sebesar 8 miliar, dengan metode pekerjaan perkerasan. Jadi tidak lagi menggali saluran, sebab sudah dikerjakan pada program tahun kemarin” bebernya.

Lanjut Irfan, selain dari alokasi anggaran program PEN yang tersedia di PJN I, pihak rekanan sejumlah juga turut melibatkan warga di masing-masing lokasi .

“Semua juga, nantinya akan melibatkan sebagian masyarakat dengan bentuk program PEN itu, tentunya untuk porsi pekerjaan yang sudah ditentukan oleh pihak rekanan dilokasi. Jadi semua sudah diatur oleh ” tutupnya.