Mendukung pemulihan ekonomi para nelayan pesisir pantai teluk Palu, Direktorat Jendral (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS III), tengah merampungkan pekerjaan pembangunan empat titik tambatan perahu.

Pekerjaan ini lanjutan dari paket tahun sebelumnya yang masuk dalam program paket Rehabilitation and Reconstruction of Palu Coastal Protection yang dimulai akhir tahun 2021 lalu.

Pembangunan 4 Titik Tambatan Perahu
Monev BWS Sulawesi III bersama jajaran di site Pembangunan Tambatan Perahu Teluk Palu : Foto Dok BWS Sulawesi III

Pembangunan Tambatan Perahu ini dikerjakan di empat titik lokasi di wilayah pesisir pantai teluk Palu, diantaranya dua titik di Kelurahan Talise, satu titik di Kelurahan Lere, dan satu titik di Kelurahan Silae.

Baca Juga : COASTAL PROTECTION TELUK PALU, ADHI KARYA MENGUBAH WAJAH PESISIR KEMBALI PULIH

Minggu kedua bulan Februari lalu, Kepala BWS Sulawesi III Palu, Taufik S.ST., MT yang didampingi oleh Kepala Satker PJSA WS. Palu-Lariang, WS. Parigi-Poso, WS. Kaluku-Karama Prov. Sulawesi Tengah, Radia Zulfikar, ST., MT dan PPK Sungai dan Pantai I, Rangga Ardiansyah, SH,. ST, melaksanakan monitoring dan evaluasi lapangan di pekerjaan Tambatan Perahu di 4 titik lokasi tersebut.

Hingga akhir Februari ini progres kontruksi pekerjaan pembangunan empat titik tambatan perahu yang digarap oleh PT Adhi Karya Persero Tbk, tengah berjalan dengan kegiatan pemasangan pemasangan batu armor, stok material batu, perakitan matras bambu, dan pemasangan/penurunan matras bambu.

Baca Juga : 3 Paket Pekerjaan 2021 BWS Sulawesi III yang di Biayai Oleh JICA Sudah Mencapai 65,04 Persen

Untuk Tambatan Perahu pada titik dua di Kelurahan Lere, pemasangan/penurunan matras bambu terpasang sampai dengan 7 Februari lalu sejumlah 135 buah dengan total panjang mencapai 180 meter, dan penyusunan/pemasangan tambatan perahu terpasang sepanjang 15 meter.

Sementara untuk Tambatan Perahu di titik tiga di Kelurahan Talise, pemasangan/penyusunan batu armor telah terpasang dengan total panjang mencapai 95 meter.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan Tanggul Teluk Palu Pantai Silebeta (Silae, Lere, Besusu dan Talise) dengan nama paket Rehabilitation and Reconstruction of Palu Coastal Protection.

Baca Juga : Mengatasi Limpasan Banjir Dengan Metode Redimensi Parsial

Tanggul ini didesain untuk menahan muka air laut tertinggi agar tidak membanjiri kawasan Tangguh Bencana Silebeta dan menanggulangi abrasi. Sesuai perencanaan tanggul laut dibangun sepanjang sekitar 7,4 km, tepatnya menyisir pesisir Teluk Palu. Tanggul tersebut membentang mulai dari ujung Jalan Cumi-Cumi hingga kawasan penggaraman.

Dengan dibangunnya tanggul laut pengaman Pantai Silebeta dan Pembangungan empat titik tambatan perahu di sepanjang pesisir teluk Palu diharapkan dapat memberikan rasa aman warga dari kemungkinan naiknya air laut akibat pasang.

Salah satunya juga meminimalisir dampak bencana jika tsunami sewaktu-waktu terjadi kembali serta memulihkan kembali ekonomi masyarakat sekitar pantai yang berprofesi sebagai nelayan.