Hasil penelusuran Trilogi dari beberap sumber dilapangan selaras dengan keterangan para subkon yang menunjukan bahwa sejumlah persoalan rumit menyelimuti proses pelaksanaan rehabilitasi dan rekontruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1B.

Di sejumlah proyek sekolah yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Sigi misalnya, bangunan sekolah belum ada yang rampung 100 persen, bahkan para pekerja proyek pernah mencopot sejumlah aset fasilitas gedung yang baru terpasang ketika itu.

Alasanya, pihak kontraktor pelaksana PT Struktur Multikarya Infrastruktur (SMI) belum melakukan pembayaran terhadap pihak pekerja.

Proyek rehabilitasi dan rekontruksi fasilitas pedidikan dasar fase 1B di Kota Palu dan Kabupaten Sigi menggunakan metode kontruksi pendekatan cara Build Back Better dengan membangun kerentanan terhadap bencana sebenanrya tidak berpolemik jika ini dikerjakan dan diawasi secara serius.

Kontruksi bangunan yang dipersyaratkan pun, juga bukan barang mewah yang hanya mengandalkan kontruksi panel RISHA.

Itu sebabnya agar janggal rasanya kalau proyek ini menggebu dikebut hingga mengangkangi sejumlah aturan.

Dengan mengatasnamakan kedaruratan memaksakan proyek ini yang berpotensi merugikan keuangan negara miliaran rupiah.