Simak profil Brigjen TNI Farid Makruf, Komandan Korem 132 Tadulako yang berani dengan tegas memperingatkan Kelompok Sipil Bersenjata Mujahidin Indonesia Timur  (MIT) Poso, Ali Kalora cs.

Diketahui, Brigjen TNI Farid Makruf secara terang-terangan memperingatkan kelompok MIT Poso agar menyerahkan diri sebelum didapat dalam operasi Madago Raya, diwilayah Kabupaten Poso dan Parigi Moutong.

Baca Juga : TNI-POLRI Buru Sisah Kelompok Bersenjata Di Hutan Poso

Peringatan tegas Farid Makruf ini bertujuan agar MIT Poso khususnya pimpinan Ali Ahmad alias Ali Kalora, berhenti melakukan teror  kepada masyarakat di dua wilayah itu.

Lantas, siapa sebenarnya Brigjen TNI Farid Makruf? berikut profil dan biodata Farid Makruf yang dilansir dari Wikipedia.

Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf lahir di Bangkalan Madura, Jawa Timur pada 6 Juli 1969. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 9 April 2020 mengemban amanat sebagai Komandan Korem 132/Tadulako.

Baca Juga : 4 Fakta Anggota Brimob Gugur Saat Baku Tembak di Poso

Farid merupakan lulusan Akmil tahun 1991 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Jabatan terakhir Jenderal bintang satu ini adalah Pamen Denma Mabesad.

Riwayat Jabatan

– Danbrigif 13/Galuh (2011-2013)

– Asops Kasdam IX/Udayana (2013-2014)

– Kasrem 121/Alambhana Wanawai (2016)

– Dandrem 162/Wira Bhakti (2016-2018)

– Paban V/Bhakti Ster TNI (2018-2019)

– Pamen Denma Mabesad (2019-2020)

– Danrem 132/Tadulako (2020 – Sekarang)

Diketahui sebelumnya, teror anggota DPO MIT Poso, tak hanya meresahkan masyarakat, tapi juga menembak aparat sehingga menimbulkan korban jiwa pada personel tim gabungan operasi Madago Raya.

Salah satunya adalah wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, yang sering  terjadi aksi teror kelompok Ali Kalora cs.

Baca Juga : Baku Tembak, Satu Anggota Satgas dan Dua Anggota MIT Poso Meninggal

Sejak beberapa tahun ini, kelompok sipil bersenjata yang membaiat sebagai MIT Poso telah meresahkan masyarakat diwilayah Kabupaten Poso, dan sudah menjadi atensi untuk penanganan prioritas oleh  Pemerintah.

Sudah banyak korban jiwa yang jatuh atas perbuatan kelompok teroris ini. Belum hilang dari ingatan kita, dimana satu keluarga di desa terpencil Lemban Tongoa, tewas secara tragis. Terkait hal itu, Komandan Korem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf meminta kelompok Sembilan itu untuk menyerah sebelum di basmi oleh tim gabungan.

Baca Juga : LOS DOL EMAS DONGI DONGI

Farid Makruf menekankan, saat ini tim gabungan operasi Madago Raya yang ada di wilayah Poso masih terus memburu Sembilan DPO anggota MIT Poso. Dia optimis pada operasi ini, akan akan menemukan kelompok Ali Kalora Cs.

“Jadi terakhir pesan kami, TNI-POLRI akan terus mengejar kelompok Sembilan ini dan kami yakin suatu saat kami akan temukan mereka dan basmi mereka jika tidak mau menyerah” tutupnya.