Konektivitas Rio Pakava, sebuah kawasan strategis di Kabupaten Donggala, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Donggala.

Melalui proyek pembangunan infrastruktur jalan di Desa Polanto Jaya, Pemkab Donggala berkomitmen memperbaiki aksesibilitas di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Proyek ini dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Donggala, dengan fokus pada peningkatan Jalan Desa Strategis Ruas Dalam Desa Polanto Jaya.

Konektivitas Rio Pakava
Rigid Beton Ruas Jalan Dalam Desa Polanto Jaya

Anggaran sebesar Rp4,76 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 dialokasikan untuk proyek ini.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Donggala, Anjas Budi Setiawan, infrastruktur yang sedang dibangun menggunakan rigid beton untuk menahan beban kendaraan besar hingga 12 ton, termasuk truk pengangkut sawit.

“Proyek ini bertujuan membuka akses lebih luas bagi masyarakat Lalundu yang selama ini terisolasi akibat kondisi jalan yang buruk,” kata Anjas melalui keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).

Tantangan Cuaca dan Curah Hujan Tinggi

Namun, upaya ini tidak tanpa tantangan. Tingginya curah hujan di Kecamatan Rio Pakava dari Februari hingga Agustus 2023 kerap memicu banjir di sejumlah titik.

Kondisi ini mengakibatkan akses jalan terputus hingga tiga kali, menghambat distribusi material, logistik, dan mobilitas masyarakat.

“Banjir besar memperlambat penyelesaian proyek di lapangan. Namun, kami tetap berupaya maksimal untuk menyelesaikan pembangunan ini sesuai target,” ujar Anjas.

Berdasarkan data Pos Hujan BPP Lalundu, wilayah ini memang termasuk dalam area dengan curah hujan tinggi, sehingga membutuhkan strategi khusus dalam pengerjaan infrastruktur.

Upaya Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Pembangunan jalan di Rio Pakava diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.

Tidak hanya meningkatkan konektivitas Rio Pakava, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan mempermudah akses ke fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pasar.

“Program peningkatan jalan ini merupakan bukti kesungguhan kami dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,” jelas Anjas.

Pemkab Donggala juga menargetkan proyek ini menjadi solusi untuk mengurangi angka stunting yang mencapai 34% dan tingkat buta huruf sebesar 18% di wilayah tersebut, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain itu, perbaikan infrastruktur menjadi langkah strategis Pemkab Donggala dalam mendukung pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs), seperti akses air bersih dan sanitasi yang layak.

Konektivitas Rio Pakava kini berada dalam sorotan, dan keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur keseriusan Pemkab Donggala dalam membangun wilayah-wilayah yang tertinggal.

Dengan berbagai tantangan yang ada, keberlanjutan komitmen pemerintah menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Rio Pakava.