Kelompok Seniman Plakplik di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, berencana akan menggelar pertunjukan teater yang mengangkat tema Gubernur Nyentrik. Ada pesan yang disisipkan dalam cerita yang diangkat dari potret polemik yang sedang terjadi di kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah.

Pertunjukan Teater Gubernur Nyentrik ini digelar sebagai bentuk ekspresi kesyukuran penulis dan Teater Plakplik atas peristiwa politik yang nyata terjadi saat ini.

IMG 20210324 WA0006 compress77
Inisiator sekaligus penulis naskah “Gubernur Nyentrik”, Dr. Agustan T Syam, S.Pd, M.Pd. foto ist

Cerita yang mengisahkan sikap sang pemimpin dengan simbol-simbol seorang Gubernur yang merakyat, apa adanya, sederhana, dekat rakyat bukan karena pencitraan, namun karena dia memang lahir dari rakyat dan dibesarkan oleh “Akar Rumput”.

Pementasan teater itu diambil dari naskah drama yang diadaptasi dari judul Gubernur Nyentrik milik Agustan T. Syam yang mampu menghibur penonton, namun tak lepas dari benang merah yang ingin disampaikan, tentang kegelisahan Sang Gubernur yang tak ingin dilupakan oleh sejarah dan rakyatnya.

Agus T. Syam secara spesifik menerangkan bahwa pesan yang ingin disampaikan kepada publik dari Gubernur Nyentrik adalah, saat ini Sulteng telah memilih Gubernur baru yang terlepas dari sekat-sekat masyarakat, yang mampu merangkul semua kalangan, dalam kesempatan yang sama mampu menyatukan tindakan realistis, idealis, dan pragmatis, termasuk pula anti-feodalisme.

Hal yang tidak semua dimiliki pemimpin. Hanya orang-orang yang lahir dari tempaan dan proses yang panjang. Itulah yang diinginkan sebagai bentuk restorasi dan revolusi mental di Indonesia.

Secara tegas penulis dan sutradara ingin agar Gubernur Nyentrik tetap mampu mempertahankan idealisme kerakyatannya, sederhana, dekat dengan rakyat, berani untuk out of the box jika itu untuk kepentingan rakyat. Itulah sosok pemimpin yang didambakan dalam pertunjukan teater tersebut.

Sebagai sebuah teater, Gubernur Nyentrik berisi kritik dan gagasan-gagasan “mendobrak” yang disuguhkan secara realistis sebagai sebuah tontonan komedi situasi yang menghibur, sebagai ciri khas kelompok Teater PlakPlik yang didirikan tahun 1991.

Naskah itu mencerminkan terkait kondisi bangsa Indonesia khusus nya Provinsi Sulawesi Tengah saat ini. Untuk itu Teater PlakPlik Indonesia Sulteng kembali membuka naskah drama Gubernur Nyentrik yang ditulis Agus T. Syam tahun 2007, dan telah banyak dipentaskan oleh kelompok-kelompok teater di Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun sejak naskah tersebut dimuat dalam bank naskah teater Indonesia tahun 2008.

Agustan T. Syam, sendiri adalah salah satu Aktivis98 di Universitas Tadulako (Untad) Palu, yang turut gelorakan lawan Orde Baru ditahun-tahun 90an, terutama lewat karya2nya sejak mahasiswa di Kampus Untad.

Kini, Seniman nyentrik itu, telah bergelar Doktor dan terus aktif dalam menggerakkan partisipasi masyarakat lewat kelompok seni di Kota Palu. Lantas Apa yang menarik dalam cerita Gubernur Nyentrik itu?.

Penulis sekaligus sutradara, Agustan T. Syam, mencoba membeberkan kepada calon-calon sutradara yang ingin menggunakan naskah tersebut, yang menggambarkan bahwa akan ada sosok Gubernur yang nyentrik.

Sosok itu terbilang unik dan berbeda, karena terlahir dari rakyat tanpa metafora-metafora. ketika dia menjabat, sosok itu tidak perlu pencitraan yang berlebihan, perilaku asli yang tidak dibuat-buat itu, sudah pasti akan berani mengambil resiko untuk kepentingan rakyat sehingga dihormati oleh kawan dan disegani oleh lawan.