Sulawesi Tengah – Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Roy Rizali Anwar, dalam kunjungan kerjanya (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa kondisi jalan nasional di wilayah Bumi Tadulako sudah mencapai 97,8% dalam kondisi mantap.

Jalan nasional di Sulawesi Tengah, yang terpanjang kedua di Indonesia, memiliki total panjang mencapai 2.361,61 kilometer.

Baca Juga : Preservasi Jalan Pagimana Batui Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2025

Dalam laporan yang disampaikan di hadapan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, serta jajaran pemerintah provinsi, Roy Rizali Anwar menjelaskan bahwa meskipun kondisi jalan di Sulawesi Tengah sudah cukup baik, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi.

Menurutnya, jalan nasional di provinsi ini memiliki tingkat kemantapan sebesar 97,8%, namun terdapat beberapa ruas yang belum dalam kondisi optimal.

“Kondisi jalan nasional ini memang sangat baik, dengan total panjang mencapai 2.361,61 kilometer. Namun, tantangan besar tetap ada, salah satunya adalah masalah Over Dimension Over Loading (ODOL),” ungkap Roy Rizali Anwar, yang dikutip dari kanal Youtbe BPJN Sulteng.

Baca Juga : Jembatan Palu 4, Simbol Kebangkitan & Poros Ekonomi Baru Sulawesi Tengah

Selain itu, Roy Rizali Anwar juga mengapresiasi terobosan inovatif yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dalam hal pemeliharaan jalan.

Dalam upaya menjaga kualitas jalan nasional, pemerintah Sulawesi Tengah menggandeng mitra swasta untuk membiayai pemeliharaan ruas jalan yang kondisinya rusak.

Pendanaan ini diberikan dengan syarat bahwa perusahaan swasta tersebut memperoleh izin perlintasan di jalan nasional yang mereka bantu rawat.

“Inovasi semacam ini dapat dicontoh oleh provinsi lain di Indonesia. Kerja sama dengan sektor swasta sangat penting untuk menjaga kualitas infrastruktur jalan kita,” tambahnya.

Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu

Meski kemantapan jalan cukup tinggi, masalah kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) masih menjadi perhatian serius.

Kendaraan yang melebihi kapasitas muatan dan dimensi yang telah ditentukan dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur jalan nasional.

“ODOL sangat berisiko bagi kondisi jalan. Sebagian besar kerusakan jalan yang terjadi disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang menggunakan kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas. Hal ini menyebabkan perusakan jalan yang lebih cepat,” jelas Roy Rizali Anwar.

Berdasarkan data yang diperoleh, panjang jalan nasional di Sulawesi Tengah mencapai 2.361,61 kilometer dengan 103 ruas jalan yang tersebar di Empat wilayah berdasarkan SK 2022.

Baca Juga : Di Desain Khusus, Begini Penampakan Jalan Peredam Tsunami di Kota Palu

Detail distribusi jalan meliputi Lintas Barat (808,99 km), Lintas Tengah (597,18 km), Lintas Timur (809,15 km), dan Lintas Penghubung (146,29 km).

Sementara itu, panjang jembatan di wilayah tersebut lebih dari 6 meter dengan total panjang 22.574,59 meter yang terbagi dalam 1.060 jembatan.

Pada semester II tahun 2024, data terbaru menunjukkan bahwa 97,38% jalan dan 69,61% jembatan dalam kondisi mantap.

Meskipun demikian, masih ada sebagian kecil jalan yang belum dalam kondisi baik, yakni 2,62% jalan dan 30,39% jembatan yang perlu perbaikan.

Baca Juga : Pulihkan Jalur Logistik, BPJN Sulteng Rehabilitasi 15 Ruas Jalan Dalam Kota Palu

Roy Rizali Anwar berharap agar kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam perawatan jalan dapat terus ditingkatkan.

Selain itu, ia juga mengimbau agar seluruh pihak, termasuk masyarakat, lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas jalan dan menghindari penggunaan kendaraan ODOL.

“Kami berharap program dan inovasi ini dapat terus berkembang, serta diikuti oleh provinsi-provinsi lain. Infrastruktur jalan yang baik adalah kunci untuk mendukung perekonomian dan mobilitas masyarakat,” tutupnya.