Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News

Palu – Proyek A1 di Kota Palu, yang tengah berlangsung sebagai bagian dari pemulihan infrastruktur pasca-bencana di Sulawesi Tengah, terus menunjukkan progres signifikan.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah memastikan bahwa proyek ini tidak hanya akan memperkuat konektivitas antarruas, tetapi juga meningkatkan keselamatan pengguna jalan di wilayah yang terdampak bencana.

Baca Juga : BPJN Sulteng Percepat Rehabilitasi Jalan Kota Palu, Ini Ruas yang Diperbaiki !

Dengan pencapaian 66,029% pada 18 Maret 2025, proyek yang mencakup pembangunan Elevated Road dan rehabilitasi 14 ruas jalan di Kota Palu ini dijadwalkan rampung tepat waktu, memberikan solusi transportasi andal bagi masyarakat di Kota Palu.

Sejak kontrak ditandatangani pada 6 November 2023 lalu, Proyek A1 Kota Palu telah mencapai kemajuan yang signifikan.

Rizky Ananda, ST., M.Eng, PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah, yang juga bertanggung jawab atas proyek ini, menjelaskan bahwa Proyek A1 mencakup pembangunan Elevated Road yang melintasi daerah dekat sesar Palu-Koro dan rehabilitasi total 14 ruas jalan utama di Kota Palu, dengan total panjang mencapai 16,255 kilometer.

Baca Juga : Jalan Layang Anti Tsunami Dibangun di Kota Palu, Ini Teknologi yang Digunakan !

“Proyek ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memulihkan dan memperkuat infrastruktur Kota Palu pasca bencana, dengan fokus pada ketahanan terhadap bencana dan peningkatan konektivitas,” ujar Rizky Ananda dalam keterangan tertulis belum lama ini.

Infrastruktur Elevated Road untuk Ketahanan Bencana

Salah satu komponen utama Proyek A1 Kota Palu adalah pembangunan Elevated Road yang membentang sepanjang 2,121 kilometer, khususnya di kawasan Rajamoili–Cut Mutia.

Infrastruktur Elevated Road
Kolase foto Proyek A1 Kota Palu

Elevated road ini dirancang untuk menanggulangi potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi di masa mendatang.

Baca Juga : Penghubung Utama di Kota Palu, Jembatan Palu IV Segera Rampung

Rizky menambahkan bahwa jalan yang dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah ini dirancang untuk bertahan terhadap dampak bencana alam yang bisa menghancurkan infrastruktur konvensional.

“Kami merancang elevated road ini untuk memperkuat ketahanan infrastruktur terhadap potensi bencana alam. Ini adalah langkah strategis yang akan meningkatkan keselamatan masyarakat dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Elevated Road Palu diharapkan menjadi solusi utama untuk mengurangi dampak bencana, terutama dalam melindungi jalur transportasi yang vital bagi perekonomian dan mobilitas warga Palu.

Baca Juga : PT Bumi Duta Persada Percepat Rehabilitasi Infrastruktur Jalan di Palu

Selain itu, pekerjaan lainnya seperti peninggian badan jalan di sepanjang ruas jalan juga menjadi bagian dari upaya penguatan infrastruktur untuk mengantisipasi potensi banjir dan kerusakan jalan akibat gempa.

Rekonstruksi Infrastruktur Kota Palu

Selain pembangunan elevated road, Proyek A1 juga mencakup rehabilitasi 15 ruas jalan utama yang tersebar di berbagai titik Kota Palu.

Pekerjaan rekonstruksi ini melibatkan peninggian badan jalan, perbaikan saluran drainase berbentuk U, dan pemasangan lapisan perkerasan jalan yang baru.

Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu

Beberapa ruas yang akan direhabilitasi meliputi Jalan Karanjalembah sepanjang 1,971 kilometer, Jalan Dewi Sartika sepanjang 2,790 kilometer, dan Jalan Moh Yamin sepanjang 2,398 kilometer.

Rekonstruksi ini diharapkan dapat memulihkan fungsi jalan yang sempat rusak akibat tsunami dan gempa bumi yang mengguncang Palu pada 2018.

Rizky Ananda juga menambahkan bahwa semua pekerjaan dilakukan dengan mengacu pada spesifikasi umum 2018, yang mencakup penggunaan material berkualitas tinggi dan peralatan modern.

Ini bertujuan untuk memastikan hasil yang tahan lama dan aman bagi pengguna jalan.

Pendanaan Proyek A1 Kota Palu

Proyek A1 Kota Palu dibiayai melalui skema Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL), sebuah bentuk kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Skema ini merupakan bagian dari upaya besar untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur di wilayah yang terdampak bencana, seperti Kota Palu.

Baca Juga : BPJN Sulteng ‘Kunci’ Kemantapan Jalan Nasional Sulawesi Tengah Mencapai 97,40 Persen Akhir 2024

Dengan anggaran yang cukup besar, proyek ini memiliki durasi pelaksanaan 540 hari, dimulai pada Desember 2023.

Meski ada kemungkinan penyesuaian waktu yang diperlukan, BPJN Sulawesi Tengah berkomitmen untuk memastikan semua pekerjaan rampung tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun BPJN Sulawesi Tengah menangani pembangunan dan rehabilitasi jalan, penataan arus logistik serta pengaturan tambahan di sekitar beberapa ruas jalan utama berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Palu.

Hal ini termasuk pengaturan lalu lintas dan penataan fasilitas umum yang mendukung jalur transportasi baru.

Pemerintah Kota Palu juga berperan dalam memastikan sinergi antar proyek, terutama dengan adanya pembangunan Jembatan Palu IV yang telah disinkronkan dengan Proyek A1.

Menurut Rizky, koordinasi antara BPJN, Pemkot Palu, dan pihak-pihak terkait lainnya sangat penting untuk menghindari ketidaknyambungan antar proyek.

Proyek A1 Kota Palu telah menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan kondisi geografis dan topografi wilayah yang rentan terhadap bencana alam.

Meskipun demikian, tim pelaksana proyek telah berhasil menyelesaikan lebih dari dua pertiga pekerjaan yang direncanakan, dengan fokus pada kualitas dan ketahanan infrastruktur.

Beberapa pekerjaan utama yang sedang dilakukan diantaranya adalah peninggian badan jalan, pekerjaan saluran berbentuk U, dan pemasangan lapis perkerasan jalan.

Semua pekerjaan ini dilakukan untuk memastikan jalan yang dibangun tidak hanya aman tetapi juga tahan terhadap gempa dan tsunami.

Secara keseluruhan, Proyek A1 Kota Palu tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur, tetapi juga untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca bencana.

Dengan tersambungnya kembali ruas-ruas jalan yang sempat terputus, proyek ini diharapkan dapat memfasilitasi arus logistik yang lebih lancar dan meningkatkan aksesibilitas ke berbagai area penting di Kota Palu.

Rizky berharap bahwa penyelesaian Proyek A1 akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, baik dari segi keselamatan, kemudahan transportasi, maupun perekonomian daerah.

Dengan progres positif yang tercatat, proyek ini diperkirakan akan selesai sesuai jadwal dan membawa dampak positif bagi warga Palu dalam beberapa tahun ke depan.

Proyek A1 Kota Palu merupakan salah satu langkah penting dalam rekonstruksi infrastruktur Sulawesi Tengah pasca bencana dan bagian dari upaya untuk menciptakan infrastruktur yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai risiko bencana di masa mendatang.