BP2P Sulawesi II Percepat Pembangunan 4,053 Unit Huntap
DIrektorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II melaksanakan pembangunan 4,053 unit Hunian Tetap (Huntap) di Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).
Kegiatan kemanusiaan ini untuk mempercepat penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Sulawesi Tengah yang sudah memasuki tahun ke 4.
Kepala Satuan Kerja (Satker) BP2P Sulawesi II, Erpika Ansela Surira melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Pasca Bencana, Zulfahmi, menjelaskan bahwa progres penyediaan Huntap pasca bencana di Sulawesi Tengah untuk tahap 2, sedang berjalan secara serentak yang dibangun di tiga wilayah, Kota Palu, Sigi dan Donggala.
“Saat ini sedang dibangun 4,053 Huntap, jumlah total itu menyesuaikan hasil kesepakatan Closing date Loan CSRRP sesuai update data WTB dari Pemda setempat. Kegiatan ini ditargetkan selesai pelaksanaan kontruksinya bulan Desember 2023” jelasnya.
Zulfahmi menambahkan penyediaan akses rumah layak huni atau huntap yang dibangun oleh Central Sulawesi Rehabilitation and Recontruction Project atau CSRRP Kementerian PUPR yang dibiayai melalui Loan World Bank, sebanyak 4.053 unit untuk tahap 2 dengan total alokasi pinjaman mencapai Rp639,15 miliar atau setara dengan USD 150 juta.
“Kami memprioritaskan pembangunan Huntap di lahan yang sudah siap terlebih dulu, karena sebagian infrastruktur pendukung dilokasi huntap sementara dikerjakan oleh Balai lain. Kami target seluruh pekerjaan dapat selesai di akhir tahun 2023,” tambahnya.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Huntap tersebut, kata Zulfahmi, pengendalian serta pengawasan harus senantiasa dilaksanakan secara komprehensif dengan menunjuk tim pengendalian mutu produksi panel dan pemeriksaan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat atau RISHA.
“Kami punya tim pengendalian khusus pada Pembangunan huntap yang nantinya bertugas untuk menjamin mutu setiap panel beton RISHA yang di produksi sebelum terpasang dilokasi. Kami teliti, jangan sampai ada yang cacat, dan kalau ada ditemukan, itu langsung kita Rijected (Red-tolak),” tegas Zulfahmi.
Berdasarkan laporan progres rincian penyediaan huntap pasca bencana untuk tahap 2 yang diterima Trilogi, sebanyak 4,053 unit huntap CSRPP yang sedang berjalan pembangunanya.
Dengan Rinciannya sebagai berikut, Huntap yang ditangani BP2P Sulawesi II untuk tahap 2B sebanyak 1.321 unit yang dibangun di lokasi Tondo II sebanyak 1055 unit, Sibalaya Selatan 120 unit, dan Desa Bangga Dusun II sebanayak 146 unit.
Pekerjaan Pembangunan Huntap pasca bencana tahap 2B itu digarap oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp175.590.285.000.
Sementara penyediaan huntap pasca bencana tahap 2C dibangun sebanyak 535 unit yang berlokasi di Talise, Kota Palu, yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp71.499.036.307.
Selanjutnya untuk penyediaan huntap tahap 2D dibangun sebanyak 449 unit yang dibangun di Kota Palu, Huntap Mandiri sebanyak 129 unit, Talise 66 unit, Petobo 115 unit, Ujumbou 46 unit, Tondo 34 unit, Lende Tovea 1 dan 2 sebanyak 25 unit, Lende Tovea 3 sebanyak 16 unit, Lende Induk 9 unit, Tompe 7 unit, Wani 4 unit dan Lompio 2 unit.
Pekerjaan pembangunan huntap pasca bencana tahap 2D dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp66.690.664.537.
Dan penyediaan huntap untuk tahap 2E dibangun sebanyak 535 unit yang berlokasi di Kelurahan Petobo, Kota Palu yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak 69.388.782.691.
Dari total 4,053 unit huntap pasca bencana untuk tahap 2, Jumlah tersebut di luar jumlah yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada Kegiatan Contingency Response Emergency Component atau CERC dari pendanaan yang diberikan oleh World Bank untuk program National Slum Upgrading Project (NSUP) di Sulawesi Tengah pada tahap 1 pada tahun 2019-2021.