Pelaksanaan infrastruktur pada paket rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu & rekontruksi penanganan tanggul jalan Rajamoili-Cut Mutia (Coast Area) atau paket A1 yang dibangun, diklaim memiliki ketangguhan terhadap bencana.
Program rehabilitasi & rekonstruksi jalan dalam Kota Palu di inisiasi sebagai upaya untuk memulihkan dan meningkatkan kondisi layanan jalan yang rusak akibat bencana gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018 silam.
Baca Juga : Pulihkan Jalur Logistik, BPJN Sulteng Rehabilitasi 15 Ruas Jalan Dalam Kota Palu
Hal ini disampaikan oleh Kasatker PJN wilayah II, Dr Yudha Sandyutama, ST,. MT, melalui PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah, Rizky Ananda, ST,. M.Eng, melalui keterangan tertulis yang dterima Trilogi Rabu 3 Juli 2024.
Rizky Ananda menekankan bahwa penerapan proyek paket A1 ini dikerjakan sesuai desain dan konstruksi yang memperhatikan risiko bencana alam yang terjadi di wilayah Kota Palu, seperti gempa bumi dan tsunami.

Salah satunya dengan pekerjaan Elevated Road yang dibangun dekat sesar Palu-Koro sehingga bukan tidak mungkin akan terkena dampak bencana dikemudian hari. Maka dari itu, kata Rizky Ananda, konstruksi elevated road dilaksanakan sesuai desain untuk mampu menahan potensi kebencanaan seperti tsunami.
Untuk mengantisipasi dampak dari tsunami, tambah Rizky Ananda, proyek paket A1 tersebut selain terkoneksi dengan jembatan Palu 4 dan sejumlah ruas dalam Kota, juga nantinya akan terkoneksi dengan paket eleveted road A2 yang di rancang mampu meredam energi gelombang pada saat tsunami.
Baca Juga : Di Desain Khusus, Begini Penampakan Jalan Peredam Tsunami di Kota Palu
“Dengan dibangunya kembali elevated road dan juga abeberapa ruas jalan dalam Kota Palu dengan konsep desain Build Bak Better (BBB), ini dapat menjadikan infrastruktur tangguh bencana dimasa akan datang. Revitalisasi arus masyarakat dapat pulih dan pertumbuhan ekonomi bagi warga Palu meningkat” katanya.
Kota Palu merupakan wilayah yang rawan bencana alam, oleh karena itu, infrastruktur yang dibangun harus mampu bertahan dan meminimalkan dampak dari bencana tersebut.
Saat ini, menurut Rizky Ananda, sampai dengan bulan Juli 2024 kondisi keseluruhan progress fisik pelaksanaan paket rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu & rekontruksi penanganan tanggul jalan Rajamoili-Cut Mutia (Coast Area) mencapai 11,491 % dengan progress keuangan 15,361 %.

Rizky membeberkan selain merehabilitasi 15 ruas jalan dalam Kota Palu dalam mendukung jalur vital untuk pendistribusian logistik, pihaknya juga tengah melaksanakan pekerjaan peninggian badan jalan 3 meter pada ruas jalan Rajamoili-Cut Mutia dan sebagian ruas jalan Komodo.
“Untuk pekerjaan elevated road sedang ongoing pekerjaan struktur seperti toe protection, retaining wall, U-ditch. Box culvert dan juga pemancangan mini pile” bebernya sembari menambahkan “Untuk pekerjaan jalan dalam kota sedang di fokuskan untuk jalan Moh Hatta dan Juanda dengan berkolaborasi dengan Dinas Perkim dan Dinas Perhubungan Kota Palu” sebutnya.
Baca Juga : PT Bumi Karsa Ikut Bagian Pulihkan Infrastruktur Pasca Bencana di Sulawesi Tengah
Penyelesaian pelaksanaan pekerjaan paket rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu & rekontruksi penanganan tanggul jalan Rajamoili-Cut Mutia (Coast Area) oleh BPJN Sulteng tersebut menargetkan akan tuntas keseluruhan pada pertengahaan tahun 2025 mendatang.
Rizky Ananda menyebut selama proses pelaksanaan paket A1 ini juga memiliki banyak tantangan secara internal seperti penerapan desain yang perlu penyesuaian dengan lapangan, juga optimalisasi pekerjaan dilapangan baik secara manajerial maupun tehknis agar rencana dan realisasi bisa tercapai.
“Selain itu untuk tantangan secara eksternal, seperti untuk lahan yang akan dikerjakan masih ada beberapa hambatan. Namun sejauh ini terkait lahan berkoordinasi dengan instansi lainya sehingga di dapatkan solusi untuk masalah ini meskipun membutuhkan waktu” ujarnya.
Baca Juga : Kabalai BPJN Sulteng Terjun Langsung! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Pembangunan Jalan Nasional
Rizky Ananda yang juga alumni Mahasiswa lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Tadulako itu berharap dengan terlaksananya pembangunan kembali elevated road dan pedestrian jalan dalam Kota melalui program rehab rekon yang dilaksanakan oleh BPJN Sulteng dengan konsep desain Build Back Better ini dapat menjadi infrastruktur tangguh bencana di masa mendatang.
“Revitalisasi arus masyarakat dapat pulih dan pertumbuhan ekonomi bagi warga kota Palu meningkat” harapnya.
Dalam upayanya untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur pasca bencana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR melalui BPJN Sulteng telah mengimplementasikan berbagai strategi, salah satunya adalah melalui pembangunan infrastruktur dengan standar internasional yang memperhitungkan faktor risiko bencana.
Salah satunya pelaksanaan Proyek paket rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu & rekontruksi penanganan tanggul jalan Rajamoili-Cut Mutia (Coast Area) atau A1 yang ditangani oleh PPK 2.4 Provinsi Sulawesi Tengah, Satker PJN wilayah II yang di desain untuk menghadapi kondisi ekstrim.
BPJN Sulteng Dukung Kelancaran Jalur Logistik Dalam Kota Palu
Selain mendukung upaya mitigasi bencana dalam memulihkan kondisi ruas jalan di beberapa wilayah di Kota Palu, BPJN Sulteng juga memastikan kelancaran jalur logistic dalam kota Palu dengan merehabilitasi 15 ruas jalan dalam Kota.
BPJN Sulteng merehabilitasi 15 ruas jalan dalam Kota mendukung ruas-ruas jalan jalur vital yang berperan penting dalam distribusi logistik di dalam Kota, diantaranya ruas jalan Agus Salim, Dewi Sartika, Durian, H.Hayun, Kangkung, Karanja lembah, KH Wahid Hasyim, Kimaja, Moh Hatta, Moh Yamin, Rambutan, Sisingamangaraja, dan Tolambu.

Sebagian ruas jalan tersebut mengalami kerusakan pasca terjadinya gempa pada tahun 2018 silam, sehingga diperlukan penanganan mendesak, melalui Rehabilitasi dan rekontruksi melalui paket A1 untuk untuk mengembalikan kualitas layanan jalan.
Proyek ini ditangani oleh PPK 2.4 Provinsi Sulawesi Tengah, di Satuan Kerja PJN wilayah II melalui skema pembiayaan Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) merupakan program kerjasama pasca bencana bersama Japan International Cooperation Agency atau JICA yang menangani 12 paket pekerjaan.
Paket Rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu dan rekonstruksi dan penanganan Tanggul Jalan Rajamoili-Cut Mutia (Coast Area) yang juga disebut A1, telah terkontrak sejak 6 November 2023 lalu dengan durasi waktu pelaksanaan selama 540 hari yang dikerjakan oleh PT Bumi Duta Persada.
Paket A1 meliputi penanganan pada 15 ruas jalan dalam Kota Palu dilakukan berupa pekerjaan lapis perkerasan AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, dan AC-Base 10 cm. Selain itu, juga dilakukan pekerjaan peninggian badan jalan elevated road ±3 meter di ruas jalan Rajamoili-Cut Mutia, dan sebagian ruas jalan Komodo.