Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News

Palu – Kepala Satuan Kerja Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II, Zulfahmi, memastikan tindak lanjut atas kehilangan baut di perumahan Huntap Tondo 2, Palu. Hal ini disampaikannya dalam keterangan tertulis yang diterima Trilogi pada Rabu (12/3/2025).

“Ini saya di Tondo joint inspeksi sama pemda terkait kehilangan baut, untuk dipasang kembali. Ini masih masa pemeliharaan Adhi Karya,” ujar Zulfahmi.

Menurutnya, saat proses serah terima, telah dilakukan pendataan terhadap kondisi rumah, dan ditemukan sekitar 110 unit rumah mengalami kekurangan baut akibat kehilangan.

Selain baut, sejumlah fasilitas lain yang turut hilang antara lain 30 unit pintu toilet, 36 instalasi rumah, serta 112 unit tandon air.

“Untuk kehilangan selain baut sudah diganti dan diperbaiki. Namun, untuk penggantian baut, prosesnya sudah kami lakukan sejak Januari,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa dari daftar yang ada, beberapa warga terdampak (WTB) masih belum dapat dihubungi atau berada di luar daerah Palu, sehingga proses penggantian baut mengalami kendala.

BP2P Sulawesi II bersama Pemerintah Daerah terus berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan ini, memastikan setiap unit rumah dapat segera diperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam masa pemeliharaan.

Sebelumnya diberitakan media lokal di Palu, dua blok yang berada di ujung utara dan ujung selatan Huntap Tondo 2 menunjukkan adanya kekurangan baut dalam jumlah banyak.

Beberapa warga telah mencatat secara rinci nama pemilik rumah, nomor kontak, dan jumlah baut yang kurang.

Dari data tersebut, ditemukan 20 rumah yang masih mengalami kekurangan baut, dengan jumlah bervariasi mulai dari 3 hingga 32 baut per unit.

Menurut data BP2P Sulawesi II, Huntap Tondo 2 memiliki total 961 unit rumah yang dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan ukuran 6×6 meter.

Sistem konstruksi Risha mengandalkan panel-panel struktural yang dirangkai menggunakan baut dan didirikan di atas pondasi telapak.

Setiap unit rumah membutuhkan sekitar 597 baut untuk memastikan struktur yang kokoh, dengan rincian 182 baut sepanjang 4 inci, 104 baut sepanjang 6 inci, dan 311 baut sepanjang 7 inci.

Namun, laporan lapangan menunjukkan bahwa banyak baut dengan ukuran 4 inci tidak terpasang.

Bahkan, beberapa mur yang sudah terpasang tidak dikencangkan dengan baik, meningkatkan risiko kerusakan struktural.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran warga terkait keamanan dan daya tahan rumah yang mereka tempati.

Huntap Tondo 2, yang dibangun di atas lahan seluas 65,31 hektare dengan anggaran Rp175 miliar, seharusnya menjadi solusi bagi korban gempa, tsunami, dan likuifaksi Palu pada 2018.

Namun, temuan ini memunculkan dugaan bahwa proses pembangunan tidak sepenuhnya memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan.

BP2P Sulawesi II bersama pihak kontraktor berjanji akan segera menyelesaikan perbaikan sebelum masa pemeliharaan berakhir.

Pemerintah daerah juga mendesak agar pengerjaan dilakukan dengan standar keamanan yang lebih ketat agar warga bisa menempati hunian mereka dengan rasa aman.