Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin
Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) melalui pembangunan rumah susun (Rusun) untuk para santri.
Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin yang tuntas dibangun tersebut diharapkan dapat membuat para santri lebih nyaman bermukim di Ponpes, sehingga mereka lebih fokus dalam belajar dan menuntut ilmu agama.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bahwa rusun, termasuk rusun santri di ponpes merupakan infrastruktur pendukung pendidikan yang harus diperhatikan.
Guna menindaklanjuti hal tersebut, BP2P Sulawesi II, pada akhir tahun 2022 lalu, telah menuntaskan penyelesaian pembangunan Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin.
Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin yang dibangun itu berada dilokasi, Desa Lanto Jaya, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto seperti dilansir dari Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR mengatakan, rusun santri tersebut telah dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian serta fasilitas pendukung lainnya sehingga dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi para santri dalam bulan Ramadhan ini.
“Rusun yang kami bangun untuk para santri tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah. Kami ingin para santri juga bisa nyaman tinggal di Rusun selama menjalani ibadah Ramadhan,” kata Iwan Suprijanto di Jakarta, Senin 27 Maret 2023.
Sementara itu Kepala BP2P Sulawesi II, Bakhtiar Daeng Djampa menjelaskan Rusun tersebut dibangun atas kerjasama antara Kementerian PUPR dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Bahtiar menerangkan, dengan adanya pembangunan Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal para santri selama menempuh pendidikan agama.
Kementrian PUPR melalui BP2P Sulawesi II pada pembangunan Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin ini telah dilengkapi setiap unit hunian dengan sejumlah fasilitas, seperti listrik, air bersih, dan meubelair berupa tempat tidur susun dan lemari pakaian.
“Rusun tersebut dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II dan proses pembangunannya selesai pada bulan Desember 2022 lalu dan telah melaksanakan tahap Serah Terima Sementara Pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) dan diharapkan Rusun ini akan menjadi pusat kegiatan belajar para santri tingkat Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Poso,” kata Bakhtiar Daeng Djampa.
Menurutnya pembangunan Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin ini sesuai dengan permohonan yang diusulkan oleh pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kabupaten Poso kepada Pimpinan PBNU pusat yang kemudian didukung oleh Mabes Polri.
Rusun dibangun setinggi dua lantai dengan kapasitas tampung sebanyak 44 santri.
“Kami berharap Rusun ini bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi para santri yang tinggal dan menuntut ilmu disini apalagi dibulan Ramadan ini. Semoga Rusun ini dapat melahirkan para penerus bangsa yang berakhlakul kharimah serta dapat menjadi generasi dengan semangat nasionalisme yang tinggi demi melanjutkan cita-cita para tokoh bangsa terdahulu untuk memajukan bangsa ini,” ujar Bakhtiar.
Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Poso Ustad Sutami M. Idris mengungkapkan, Rusun tersebut akan menjadi salah satu pesantren alternatif yang berada di wilayah Kabupaten Poso karena sebelumnya sudah ada Wahdah Islamiyah, ada Amanatul Ummah, dan ada Walisongo.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian PUPR dan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II yang telah mewujudkan impian kami untuk mendirikan Ponpes ini. Semoga pesantren ini dapat menjadi pesantren alternatif moderat yang bisa membangun harmonisasi di tiga aspek yaitu, harmonisasi di internal umat beragama, harmonisasi antar umat beragama dan yang terakhir adalah harmonisasi antar umat beragama dan pemerintah,” kata Ustad Sutami.

Seperti diketahui Pembangunan fisik Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin ini dikerjakan dengan durasi waktu 180 hari kalender, terhitung sejak tanggal kontrak 26 April 2022 lalu dengan kontraktor pelaksana CV Metropolitan Palu dan manajemen konsultan PT Prisma Karya Utama.
Anggaran pembangunan Rusun Ponpes Nahdlatul Tholibin itu bersumber dari APBN sebesar Rp2,8 miliar digunakan untuk membangun 1 tower hunian vertikal dilengkapi fasilitas pendukung seperti kamar mandi, toilet komunal, jaringan air bersih, tempat wudhu, lampu taman serta jaringan listrik yang memadai.
Selanjutnya pada tahun 2023, Kementerian PUPR juga telah memulai pembangunan rusun di berbagai daerah. Tercatat hingga akhir Maret 2023, telah terkontrak pembangunan rusun di 55 lokasi yang tersebar di semua provinsi dengan nilai Rp883,79 miliar.