Proyek Rancang Bangun

Proyek rancang bangun atau Desain and Build infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah minim transparansi. Lemahnya mekanisme kontrol membuat proyek ini masih saja di sesaki bau amis. Sejumlah akal-akalan diciptakan untuk meguras anggaran. Pengawasan pun disorot !.

Proyek ini ditenggarai serba bisa diatur, sarat kepentingan dan terindikasi kuat adanya kongkalikong. Pelbagai pelanggaran yang dilakukan di proyek senilai Rp156,6 miliar itu rawan di korupsi dan berpotensi merugikan Negara.

Pemerintah harus segera turun mengaudit dengan menggandeng ahli kontruksi independent diseluruh segmen paket rancang bangun rekontruksi jalan Kalawara, Kulawi dan Sirenja yang ditangani oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah.

Kerusakan parah disejumlah item pekerjaan yang di garap oleh konsorsium BUMN PT Wijaya Karya dan konsultan PT Parentjana KSO yang baru genap 2 bulan di serah terima sementara pekerjaan atau (Provisional Hand Over-PHO), menjadi bukti sangitnya bau amis permainan bestek bahwa rendahnya kualitas pengerjaan proyek serta pengawasan yang dilakukan disana.

Kabar buruk ini terjadi pada proyek rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi – Sirenja tahun anggaran 2021-2023 yang berlokasi disepanjang segmen 1-5 jalur Salua – Sadaunta, Kabupaten Sigi sejauh 12,6 Km yang terbagi beberepa segmen diantaranya sebagai berikut.

  • Segmen  1 : 0,250 Km
  • Segmen 2 : 0,850 Km
  • Segmen 3 : 0,700 Km
  • Segmen 4 : 2,025 Km
  • Segmen 5 : 8,775 Km

Hasil penelusuran Trilogi bersama tim pada 19 Oktober lalu, sepanjang 5 segmen titik lokasi proyek yang bersumber dari Loan atau pinjaman melalui program Infrastructur Recontruction Sector Loan (IRSL) paket A3 tahap I ditemukan banyak persoalan.

Sistem kontruksi penanganan dan perlindungan lereng misalnya, banyak titik mengalami ambrol akibat dari perpindahan massa dari arah tegak kemiringan dari kedudukan awal.

Pada proses awal perencanaan hingga pelaksanaan, ditenggarai ada acuan normatif rekayasa penanganan keruntuhan lereng ikut dilanggar, seperti investigasi lapangan dengan beberapa metode pengujian tidak sepenuhnya diterapkan, laboratorium pengujian berat jenis, dan instrumentasi metode pemasangan.

Sepanjang penanganan lereng pada titik STA 57+100, STA 58+900, STA 61+100 Penanggulangan sebagai aspek mitigasi  dengan pelandaian lereng belum maksimal, sehingga tidak heran baru 2 bulan setelah di PHO, penanganan lereng gunung potong sudah ambrol disana sini.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pelaksana sistem kontruksi penanganan dan perlindungan lereng

Kemudian untuk hasil pada pekerjaan sistem kontruksi perkerasan jalan, pada segmen Kalawara – Kulawi ditemukan juga dibeberapa titik kondisi aspal rusak. Pada proses pelaksanaan ketika itu diduga kuat proses pengaspalanya tidak dilakukan dengan baik, sehingga menimbulkan kerusakan dini.

Untuk pekerjaan system kontruksi drainase jalan pada segmen itu ditemukan juga banyak yang porak poranda, struktur beton drainase banyak yang jebol, lantai saluran juga banyak yang ambelas, hal ini ditenggarai dikerjakan secara serampangan sehingga kualitas mutu tidak tercapai.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pekerjaan sistem kontruksi perkerasan jalan

Akibatnya, pada saat musim hujan tiba fungsi drainase tidak berjalan, banyak limpasan air hujan dan lumpur ikut merendam ke badan jalan yang dapat mengganggu arus transportasi warga dan menimbulkan kerusakan pada badan jalan.

Kemudian untuk pekerjaan sistem kontruksi perlindungan badan dan bahu jalan juga ditemukan banyak yang rusak parah. Dibeberapa titik ditemukan, kontruksi perlindungan badan jalan jungkir balik dan ambrol, hal ini diduga kuat tidak menggunakan koporan dan penanaganan bahu jalan tidak dilakukan pemadatan.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pekerjaan sistem kontruksi perlindungan badan jalan

Kepala Satuan Kerja PJN wilayah I, Edwin Cristhofel Manurung yang dikonfirmasi terkait dengan persoalan pelaksanaan penanganan paket bencana A3 rehabilitasi dan rokontruksi Kalawara – Kulawi – Sirenja, memilih irit bicara.

Melalui pesan whatsap yang diterima Trilogi Minggu 22 Oktober, bekas PPK 2.3 BBPJN Sulawesi Selatan itu mengaku akan mengecek kondisi lapangan dan memperbaiki. Di Tanya soal kualitas dan usia pekerjaan serta waktu dilakukanya PHO, Edwin justru memilih bungkam.

“Segera kami cek kondisi terakhir di lapangan untuk TL penanganan/perbaikanya” tulis Edwin dengan singkat.

Sementara itu Projeck Manager PT Wijaya Karya (WIKA) untuk proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi, Riski Jatiwasesa, ikut bungkam dan memilih tidak menjawab konfirmasi terkait dengan sejumlah persoalan kejanggalan penanganan proyek yang di bandrol senilai Rp156,616.896.000 itu.

Sampai berita ini diterbitkan, management PT WIKA untuk proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi belum dapat dikonfirmasi.

Proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi dengan nomor kontrak HK0201-Bb14.PJN1SULTENG.PPK1.6/KAKULA/JICA-IRSL/01 di tenggarai berpotensi merugikan keuangan negara. Pertanyaanya kemudian, kenapa pemerintah tidak berani mengambil langkah tegas mengusut dan membongkar indikasi kejanggalan di proyek itu ?.

Sudah sepatutnya iInstitusi terkait harus mengusut tuntas indikasi kejanggalan di proyek yang digarap oleh konsorsium BUMN milik Satker PJN wilayah I.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pekerjaan sistem kontruksi perlindungan badan jalan

Perlu pelibatan ahli kontruksi berkompoten dan independen untuk menilisik indikasi penyimpangan bestek dan kekuarangan pada kontruksi penanganan lereng, kontruksi perkerasan jalan, kontruksi drainase, system utilitis dan pengaman jalan dan kontruksi perlindungan badan jalan.

Kerusakan sejumlah sarana infrastruktur pada Proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi dimasa usianya yang belum genap setahun. Hal ini mengindikasihkan bahwa ada kelemahan besar yang terjadi sepanjang proyek itu dilakukan.

Meskipun, pembiayaan proyek ini negara meski berhutang  dan merogok kocek dalam-dalam untuk membiayai proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi ini. Tapi faktanya, anggaran mewah yang digelontorkan, justru tidak serta merta bisa meningkatkan kualitas proyek.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pekerjaan sistem kontruksi bahu jalan

27 November 2021 lalu, penandatanganan pekerjaan proyek rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi dan Sirenja di Kabupaten Sigi dan Donggala dengan total panjang penanaganan 18,5 kilometer.

Pada paket ini pelaksanaan dilakukan dengan Skema Design and Build, dimana  konsep ini kontraktor yang melakukan detail engineering design atau pengembangan dari basic design hingga proses pelaksanaan.

Untuk paket pada ruas Jalan Kalawara – Kulawi ini diketahui memiliki kondisi geologis ketidakpastian akibat dipengaruhi oleh aliran sungai dan berada pada garis sesar Saluki. Untuk itu skema rancang dan bangun ini diterapkan dari proses perencanaan hingga pelaksanaanya dilakukan oleh kontraktor pelaksana.

Dengan total panjang penanaganan 18,5 Km, pelaksanaan pada paket rekontruksi jalan Kalawara, Kulawi dan Sirenja tersebut dibagi menjadi lima segmen, dianataranya ruas jalan Kalawara-kulawi sepanjang 12,6 Km yang dibagi menjadi 5 segmen yang terpisah.

Kemudian ruas Jalan Biromaru – Palolo sepanjang 3,5 kilometer yang di dalamnya juga pelaksanaanya dengan merekonstruksi pada badan jalan yangg terdampak likuefaksi, ruas Jalan Sibalaya sepanjang 1 kilometer yang juga terdampak likuefaksi dan ruas jalan Tompe – Tonggolobibi pada bagian (Rob Sirenja) dengan panjang penanganan sejauh 1,4 kilometer.

Proyek Rancang Bangun
Hasil pekerjaan system kontruksi drainase jalan

Rekonstruksi jalan Kalawara, Kulawi, dan Sirenja sejauh 18,5 kilometer ini mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) berupa dana hibah senilai Rp. 156,616.954.291.00.

Sudah sepatutnya pihak pemerintah segera mengusut indikasi kesalahan di proyek senilai Rp156,6  miliar ini.

Ditengah kondisi rakyat Sulawesi Tengah pulih setelah bencana, sudah dapat dipastikan masih ada saja oknum-oknum yang ditenggarai bermain spek dalam pengerjaan proyek jumbo untuk meraup untung berlipat.

Tidak sepatutnya, kita memberi ruang bagi oknum penggarong anggaran infrastruktur jalan pasca bencana ini.

Kita tunggu kabar selanjutnya..