Luwuk, Banggai – Progres fisik jalan nasional Pagimana Batui hingga awal Oktober 2025 tercatat lebih tinggi dari target kontrak.
Berdasarkan laporan resmi, realisasi pekerjaan mencapai 64,78 persen, sementara rencana dalam kontrak sebesar 62,25 persen.
Dengan demikian, terdapat deviasi positif sebesar 2,53 persen.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi Tengah, Chandra Prastiya, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Sulawesi Tengah, Ibrahim Tjane, menjelaskan capaian tersebut dalam keterangan tertulis.
Baca Juga : Dirjen Bina Marga Roy Rizali sebut Kemantapan Jalan Nasional Sulawesi Tengah Capai 97,8%
Menurutnya, tren progres ini menunjukkan optimisme bahwa proyek dapat selesai sesuai jadwal kontrak pada 31 Desember 2025 mendatang.
Sejumlah pekerjaan utama tengah berlangsung di ruas proyek jalan Biak Luwuk Batui Pagimana.
Fokus pekerjaan meliputi penanganan longsoran jalan nasional Pagimana Batui dan penanganan abrasi pantai Pagimana Biak Luwuk.
Ada tiga titik lokasi penanganan longsoran lereng bawah. Pada titik pertama, penanganan dengan bronjong PVC telah mencapai 97 persen.
Titik kedua, dengan metode facing beton, sudah selesai seratus persen. Sementara titik ketiga masih berada pada tahap pemasangan bouwplank.
Baca Juga : Preservasi Jalan Pagimana Batui Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2025
Untuk abrasi pantai, kontraktor pelaksana proyek telah merampungkan pemasangan sandsheet.
Tahap berikutnya berupa marka jalan juga telah dilaksanakan. Pekerjaan lanjutan masih berjalan di beberapa segmen untuk memperkuat perlindungan badan jalan dari ancaman abrasi.
Pelaksanaan proyek tidak lepas dari kendala teknis maupun non-teknis. Curah hujan tinggi serta kerusakan peralatan menjadi hambatan yang kerap ditemui di lapangan.
Ibrahim Tjane menegaskan, pihak kontraktor dan penyedia jasa menyiapkan strategi agar hambatan tersebut tidak mengganggu target penyelesaian.
“Penyedia jasa selalu siap memperbaiki kerusakan atau mengganti unit alat yang membutuhkan waktu lama untuk perbaikan. Selain itu, rapat pengendalian dilakukan setiap minggu untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan,” ujar Ibrahim.
Baca Juga : Jembatan Palu 4, Simbol Kebangkitan & Poros Ekonomi Baru Sulawesi Tengah
Kontraktor memastikan kualitas pekerjaan mengacu pada Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi 2. Setiap material dan hasil pekerjaan diperiksa bersama oleh penyedia jasa, konsultan pengawas, serta tim PPK.
Proses uji material dilakukan sebelum digunakan, sedangkan pekerjaan yang telah selesai juga melalui tahap pengujian ulang untuk menjamin mutu sesuai standar nasional.
Jika selesai tepat waktu, proyek jalan nasional Pagimana Batui akan memperlancar arus transportasi darat di wilayah Kabupaten Banggai.
Ibrahim optimistis manfaat utama berupa kenyamanan perjalanan dan peningkatan kelancaran distribusi barang maupun mobilitas masyarakat akan segera dirasakan.
Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu
“Dengan progres saat ini, kami optimis pekerjaan akan selesai sesuai kontrak, bahkan kami berupaya agar lebih cepat,” katanya.
Pembangunan ruas jalan nasional di Sulawesi Tengah menjadi salah satu prioritas untuk mendukung konektivitas kawasan timur Indonesia.
Sebelumnya, proyek serupa di ruas Toili–Batui juga menghadapi kendala cuaca dan medan, namun berhasil diselesaikan sesuai jadwal dengan pengawasan ketat.
Dengan capaian deviasi positif di Pagimana Batui, pemerintah daerah dan masyarakat berharap jalur ini dapat menjadi penopang penting bagi aktivitas ekonomi di Luwuk dan sekitarnya.