PT Bina Kaili Optimis Tuntaskan Pekerjaan Meski Terlambat Akibat Dampak Cuaca Ekstrim
Cuaca yang tidak menentu dan musim penghujan yang belum berakhir, mulai berdampak pada perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan infrastruktur jalan.
Akibat musim hujan berkepanjangan itu, perusahaan kontraktor yang mendapat kepercayaan melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan, telah menyababkan kendala keterlambatan.
Direktur Utama PT Bina Kaili, Mohamad Yasin Malewa, yang menjadi penyedia dalam pelaksanaan proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) paket peningkatan jalan Panilan Jaya-Jati Mulya membeberkan dampak cuaca ekstrim terhadap pelaksanaan proyek sehingga menyeyebabkan keterlambatan.
Acin, menyampaikan bahwa proyek konstruksi merupakan proyek yang pengerjaannya cukup kompleks. Dengan begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan tingkat kesulitan tiap tahap pekerjaannya terbilang tinggi, melibatkan banyak sumber daya dan pihak terkait, resiko tinggi, serta aspek ketidakpastian yang tinggi pula.
“Pekerjaan yang kami laksanakan di alam terbuka tentunya sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Saat cuaca cerah, pekerjaan berjalan lancar dan sebaliknya saat cuaca buruk maka pekerjaan pun akan terhambat, tidak maksimal, dan tidak berjalan sesuai rencana,” terang Acin.
Oleh karena itu, kata Acin biasanya untuk menjaga kualitas hasil pekerjaan tetap terjamin harus dilakukan perencanaan. Misalnya, protek dengan pengerjaan jangka panjang dan jangka pendek dimulai di akhir musim penghujan atau pada masa peralihan pada awal bulan Januari ini.
Pekerjaan konstruksi yang dipengaruhi oleh cuaca, lanjut Acin misalnya pengerjaan pengaspalan jalan yang harus dilakukan sebelum musim hujan tiba. Karena musim hujan tidak hanya akan menghambat pengerjaan, tetapi juga menurunkan kualitas aspal jalan yang sedang dibangun.
“Di Minggu kedua Bulan November Progres sudah mencapai 78 %, kemudian terjadi curah hujan yangg tinggi di saat ingin menyelesaikan pekerjaan Aspal. Hujan tiap hari terjadi disana, kalau sudah siang sudah turun sampe sore !” bebernya.
Dampak dari cuaca ekstrim di wilayah lokasi proyek, berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa PT Bina Kaili. Dampaknya adalah muncul masalah teknis dan nonteknis, sehingga menyebabkan pengerjaan membutuhkan waktu lebih lama dan kualitas juga berkurang.
Akibat cuaca hujan yang terus-menerus, lanjut Acin, transportasi pengangkutan material proyek berjalan tidak normal, termasuk jumlah muatan dan mobilisasi material aspal terhenti. Sehingga menimbulkan keterlambatan pelaksanaan proyek dan harus dikenai denda dari pengguna anggaran.
“Itulah pokonya harus diterima dengan ikhlas resikonya !, yang jelas Progres sampai dengan 31 Desember sudah mencapai 93,44%. Target penyelesaian pekerjaan Aspal sampai tangal 7 dan di sertai dengan penyelesaian bahu jalan (fc' 20) dan marka jalan paling lambat tanggal 10” tandasnya.