SIGI – Panen raya di Sigi yang digelar di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, menjadi simbol kebangkitan sektor pertanian di wilayah ini pascabencana gempa bumi dan likuefaksi yang melanda pada 2018 silam.
Ketua Komisi III DPRD Sigi, Herman Latabe, belum lama ini yang hadir mewakili Ketua DPRD, menyebut kegiatan ini sebagai bukti pemulihan infrastruktur pertanian yang sempat lumpuh total.
“Irigasi yang rusak kini telah kembali berfungsi. Ini hasil kerja sama lintas sektor dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga masyarakat tani,” ujar Herman dalam sambutannya.
Panen raya padi di Desa Sibalaya Utara ini mencakup lahan seluas 500 hektare dengan produktivitas rata-rata mencapai 7 ton per hektare.
Hingga Agustus 2025, total luas tanam tercatat 13.253 hektare, dengan luas panen mencapai 16.209 hektare dan estimasi produksi sebesar 112.991 ton gabah kering panen.
Herman menegaskan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan terhadap petani Sigi, baik melalui regulasi, anggaran, maupun pengawasan program.
Ia menyoroti kontribusi sektor pertanian yang menyumbang hampir 48 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sigi.
“Kami berkomitmen memperkuat peran petani dengan menjamin akses terhadap benih, alat mesin pertanian (alsintan), dan pasar,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, serta pejabat dari TNI, Kementerian Pertanian, dan tokoh masyarakat.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi sinyal kuat atas komitmen bersama membangun sektor pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Sigi.