Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News

Sulawesi Tengah Kalau cuma mau cari muka, lebih baik bercermin saja di rumah.” Begitu kira-kira pesan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, yang meluncur tajam seperti anak panah ke jantung birokrasi.

Lewat pernyataan terbukanya di video yang beredar luas dan menghebohkan, ia larang ASN cari muka, melobi istri, hingga nongkrong malam di rumah jabatan. Semua diminta pulang. Tidur. Besok kerja lagi.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, kembali mencuri perhatian publik lewat pernyataan yang dilontarkannya secara terbuka kepada jajaran aparatur sipil negara (ASN).

Dalam sebuah video yang diunggah di akun resmi miliknya, Anwar mengeluarkan peringatan keras: “Pegawai, tidak usah cari muka. Pokoknya kerja saja.”

Ucapan itu sontak menyedot perhatian dan menimbulkan pro-kontra. Dalam potongan pernyataannya, Gubernur Anwar melarang ASN mengunjungi rumah jabatan di luar jam kerja.

Ia menegaskan tak butuh ditemani saat malam hari, bahkan melarang keras siapa pun melobi sang istri terkait jabatan.

“Istri saya kasihan, tidak tahu urusan yang begitu,” ujar Anwar.

Ia menambahkan, sejak awal pernikahan dirinya sudah berikrar agar urusan keluarga tidak mencampuri urusan pemerintahan.

Pernyataan itu menandai konsistensi gaya kepemimpinan pejabat publik yang berusaha menjaga garis batas profesional antara ruang privat dan publik.

Namun, narasi Anwar yang lugas dan blak-blakan tak pelak menuai respons. Ada yang menilai itu bentuk ketegasan, ada pula yang menyebutnya kurang etis disampaikan secara terbuka.

Sejumlah kalangan menyebut, ini bukan kali pertama pernyataan kontroversial Anwar Hafid menghiasi ruang publik.

Namun kali ini, isu yang disentuh langsung mengenai relasi patron-klien dalam birokrasi, sesuatu yang selama ini sulit diberantas.

Langkah Anwar dinilai sebagai upaya memotong mata rantai percaloan jabatan yang kerap bermula dari upaya ‘cari muka’ hingga ‘titip nama’.

“Saya tidak akan terpengaruh siapa pun kecuali keputusan saya sendiri,” tegas Anwar.

Dengan gaya bicara yang gamblang dan tanpa basa-basi, Anwar tampaknya sedang merancang garis tegas kepemimpinannya dengan sinyal larang ASN cari muka.

Apakah ini akan mengubah budaya birokrasi di Sulawesi Tengah ? Waktu yang akan menjawab.