ConocoPhillips adalah produsen minyak dan gas alam yang terdiversifikasi. Ini memiliki operasi di seluruh dunia dan menggunakan beberapa metode untuk menghasilkan minyak dan gas alam.
ConocoPhillips menonjol karena biaya pengoperasiannya yang rendah. Ini memiliki biaya rata-rata pasokan kurang dari $30 per barel.

ConocoPhillips melengkapi biaya pasokannya yang rendah dengan neraca yang kuat. Ini memiliki peringkat obligasi tingkat investasi yang didukung oleh rasio leverage yang rendah.
Itu memberikannya banyak bantalan untuk menghadapi periode harga minyak dan gas yang rendah.
Biaya operasional ConocoPhillips yang rendah memposisikannya untuk menghasilkan arus kas yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
Perusahaan minyak dan gas alam memperkirakan dapat menghasilkan arus kas bebas kumulatif $80 miliar pada tahun 2031. Itu mengasumsikan harga minyak rata-rata $50 per barel.
Dengan harga minyak yang memasuki 2022 jauh melebihi titik harga itu, ConocoPhillips seharusnya menghasilkan aliran kas bebas.
Perusahaan mengantisipasi pengembalian hampir semua rejeki nomplok itu kepada investor di tahun-tahun mendatang.
Ia berencana untuk membeli kembali saham, membayar dividen triwulanan yang tumbuh, dan membuat pengembalian variabel pembayaran tunai (pembayaran dividen tambahan dari kelebihan uang tunai) karena menghasilkan kelebihan uang tunai karena harga minyak yang lebih tinggi.
Chevron adalah perusahaan energi global terkemuka. Ini membanggakan bisnis minyak dan gas yang terintegrasi secara global yang mencakup aset eksplorasi dan produksi, kemampuan penyulingan, dan bisnis bahan kimia. Operasi skala besar dan terintegrasi perusahaan membantunya mengatasi volatilitas di sektor energi.

Chevron menggunakan arus kas yang dihasilkan dari operasi minyak dan gas warisannya untuk membayar dividen yang terus bertambah, membeli kembali saham, dan berinvestasi di masa depan.
Chevron meningkatkan dividennya untuk tahun ke-35 berturut-turut pada tahun 2022, yang berarti lebih dari memenuhi syarat sebagai Aristokrat Dividen.
Bagian dari investasi Chevron di masa depan adalah tujuannya untuk mengurangi emisi karbonnya. Perusahaan ini berinvestasi dalam teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.
Selain itu, setuju untuk mengakuisisi Renewable Energy Group (NASDAQ:REGI) pada tahun 2022 dengan nilai lebih dari $3,15 miliar.
Kesepakatan itu akan mempercepat kemampuan Chevron untuk mencapai tujuannya meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar terbarukan menjadi 100.000 barel per hari pada tahun 2030.
Secara keseluruhan, Chevron bertujuan untuk memasok bahan bakar yang dibutuhkan perekonomian saat ini sambil membangun bahan bakar rendah karbon yang dibutuhkannya di masa depan.
Keseimbangan itu menjadikannya pilihan ideal bagi investor yang mencari cara untuk berinvestasi dalam transisi energi dari bahan bakar fosil ke alternatif yang lebih bersih.