Pembangunan infrastruktur kawasan Tondo 2 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pemulihan pascabencana.
Proyek ini, yang melibatkan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah dan PT Bumi Karsa, merupakan langkah strategis untuk menyediakan infrastruktur kawasan di hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada September 2018.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022, pembangunan infrastruktur kawasan Tondo 2 bertujuan untuk menciptakan lingkungan permukiman yang tangguh (resilient) dan ramah lingkungan.
Proyek ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai balai di bawah Kementerian PUPR, termasuk Ditjen Cipta Karya, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah, dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III.
Pendanaannya bersumber dari pinjaman Bank Dunia melalui Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP).
Pembangunan infrastruktur kawasan Huntap Tondo 2 mencakup berbagai fasilitas, seperti sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T), sistem pengelolaan sampah TPS3R, reservoir untuk penyediaan air bersih, ruang terbuka hijau (RTH), jalan, dan penerangan jalan umum.
Infrastruktur ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga sekaligus mendukung mitigasi bencana di masa depan.
“Proyek ini tidak hanya tentang membangun hunian, tetapi juga menciptakan ekosistem permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,” ujar perwakilan dari PT Bumi Karsa. “Kami memastikan semua fasilitas dibangun dengan standar mutu tinggi, tepat biaya, dan tepat waktu,” tambahnya.
Berlokasi di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, pembangunan kawasan ini meliputi 1.055 unit hunian tetap.
Saat ini, progres proyek menunjukkan kemajuan yang positif, dengan pelaksanaan konstruksi berjalan sesuai jadwal. PT Bumi Karsa, bersama PT Indobangun sebagai mitra kerja sama operasi (KSO), berkomitmen menyelesaikan proyek ini dengan penuh dedikasi.
Dari pantauan di lokasi Huntap Tondo 2, progres pembangunan menunjukkan hasil yang positif dengan pekerjaan berjalan sesuai jadwal.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Bumi Karsa bersama PT Indobangun ini mencakup pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T), sistem pengelolaan sampah TPS3R, reservoir penyediaan air bersih, ruang terbuka hijau (RTH), serta infrastruktur jalan dan penerangan.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp144,53 miliar, proyek yang didanai oleh Bank Dunia melalui Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) ini diharapkan dapat selesai tepat waktu untuk memberikan hunian yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak bencana di Kota Palu.
“Ini adalah misi kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh tim bekerja dengan sepenuh hati untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Proyek pembangunan infrastruktur permukiman Kawasan Tondo 2 di Kota Palu tengah dilaksanakan oleh PT Bumi Karsa bekerja sama dengan PT Indobangun dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
Proyek ini dimulai berdasarkan kontrak HK.02.01/KONT.FIS/SPPP.ST/PKP/08/2022 yang ditandatangani pada 29 Desember 2022, dengan nilai kontrak sebesar Rp144,54 miliar menggunakan skema Multi-Year Contract (MYC).
Pendanaan proyek berasal dari Pinjaman Luar Negeri (PHLN) Bank Dunia melalui program CSRRP, sebagai bagian dari upaya rehabilitasi pascabencana di wilayah Sulawesi Tengah.
Huntap Tondo 2 juga dirancang menjadi kawasan hijau yang multifungsi. Ruang terbuka hijau di area ini akan berfungsi sebagai tempat mitigasi bencana, interaksi sosial, olahraga, dan wisata.
Dengan penanaman vegetasi peneduh, kawasan ini diharapkan dapat menyerap polusi dan meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.
Pembangunan infrastruktur kawasan Tondo 2 tidak hanya mencerminkan upaya pemulihan pascabencana, tetapi juga menjadi langkah maju dalam menciptakan permukiman modern yang ramah lingkungan dan berorientasi pada masa depan.
Kawasan ini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Kota Palu untuk kembali bangkit setelah bencana.