Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menetapkan perubahan anggaran proyek nasional 2025 setelah melalui proses rekonstruksi efisiensi anggaran.
Total anggaran kini mencapai Rp 50,48 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 29,57 triliun.
Anggaran ini akan dialokasikan untuk berbagai sektor infrastruktur dan belanja operasional.
Baca Juga : Anggaran Proyek 2025 Dipangkas Drastis ! Kementrian PU Fokus Proyek Prioritas
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan, anggaran tersebut terbagi menjadi dua bagian utama.
Belanja rutin mendapat alokasi Rp 4,6 triliun, termasuk Rp 3,33 triliun untuk belanja pegawai dan Rp 1,3 triliun untuk operasional perkantoran.
Sementara itu, belanja nonrutin mencapai Rp 29,7 triliun, yang akan digunakan untuk proyek strategis di berbagai direktorat jenderal (Ditjen).
Alokasi Anggaran Proyek Kementerian PU 2025
Ditjen Sumber Daya Air (SDA) memperoleh alokasi terbesar, yaitu Rp 14,8 triliun.
Dana ini akan digunakan untuk berbagai proyek seperti penanganan bencana alam, Lumpur Sidoarjo, Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), serta Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Baca Juga : IJD Wani-Lanta Rampung, BPJN Sulawesi Tengah Permudah Akses Ekonomi & Sosial di Donggala
“Alhamdulillah, dengan tambahan ini, kita dapat menganggarkan 8.000 titik P3-TGAI di 2025 serta melanjutkan beberapa Multi Years Contract (MYC) bendungan,” ujar Dody dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Kamis (13/2/2025).
Ditjen Bina Marga mendapat alokasi Rp 7,2 triliun yang akan digunakan untuk penanganan bencana alam, pembayaran angsuran KPBU-AP, serta preservasi jalan dan rehabilitasi jembatan.
“Preservasi jalan dilakukan selama enam bulan dan rehabilitasi jembatan untuk satu tahun. Sebagian dana juga dialokasikan untuk penggantian jembatan dengan nilai kondisi 4 serta penanganan longsoran,” tambahnya.
Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu
Ditjen Cipta Karya menerima Rp 2,9 triliun untuk program berbasis masyarakat, seperti PAMSIMAS, SANIMAS, TPS3R, PISEW, dan PKE.
Selain itu, dana juga dialokasikan untuk pemeliharaan serta penyelesaian tunggakan tanah dan BOPP.
Sementara itu, Ditjen Prasarana Strategis mendapatkan Rp 1,9 triliun untuk renovasi madrasah serta penyelesaian MYC pasar, stadion, dan gedung universitas.
Baca Juga : Tinggal Selangkah Lagi ! Ikon Baru Jembatan Palu IV Capai 92,41%, Ini Detail Terbarunya !
Sebanyak Rp 2,7 triliun dialokasikan untuk pembinaan dan pengawasan terhadap 638 satuan kerja (satker) di seluruh Indonesia.
Dody menegaskan, perubahan anggaran proyek nasional 2025 ini bertujuan untuk memastikan realisasi anggaran proyek 2025 berjalan optimal dan sesuai target pembangunan nasional.
Ia juga menyatakan bahwa Kementerian PU akan terus melakukan evaluasi terhadap kebutuhan anggaran demi memastikan kelancaran berbagai proyek strategis.
Dengan peningkatan alokasi ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program berbasis kebutuhan publik.