Follow TRILOGI untuk mendapatkan informasi terbaru. Klik untuk follow WhatsApp Chanel & Google News

Palu Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan Sulawesi Tengah melalui kebijakan yang lebih konkret dan terukur.

Dalam rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah 2025-2030 di Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (12/3/2025), ia menekankan pentingnya stabilisasi harga bahan pokok serta strategi distribusi yang lebih efektif guna mengatasi kesenjangan ekonomi antardaerah.

“Pengentasan kemiskinan Sulawesi Tengah tidak bisa hanya bergantung pada bantuan sosial. Kita butuh pendekatan baru yang mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat miskin,” kata Gubernur Anwar Hafid dalam rapat tersebut.

Ia mengusulkan program subsidi distribusi bahan pokok untuk mengatasi disparitas harga antara kota dan wilayah kepulauan seperti Banggai Laut dan Tojo Una-Una.

Menurutnya, kesenjangan harga pangan yang masih tinggi menjadi salah satu penyebab utama inflasi di daerah.

Selain itu, Gubernur Anwar Hafid menyoroti pentingnya revitalisasi rumah tidak layak huni sebagai bagian dari strategi pembangunan sosial.

Konsep Aladdin (Atap, Lantai, Dinding), yang pernah diterapkannya saat menjabat sebagai bupati, kembali didorong untuk memastikan masyarakat memiliki hunian yang layak.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah, Dr. Insinyur Christina Sandra Terondo, menyampaikan bahwa RPJMD Sulawesi Tengah 2025-2030 akan mengadopsi strategi pembangunan yang lebih inklusif.

Program Berani Sejahtera menjadi salah satu upaya pemerintah provinsi dalam menjamin harga bahan pokok tetap stabil, memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan daya saing ekonomi lokal.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, menegaskan bahwa peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan harus menjadi prioritas.

“Dengan pengelolaan produksi yang baik, kita dapat menekan ketergantungan impor dan memberikan kesejahteraan lebih bagi petani serta pelaku usaha lokal,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga berencana membangun cold storage atau gudang penyimpanan hasil panen di setiap desa.

Dana desa akan dialokasikan untuk infrastruktur tersebut guna memastikan ketersediaan pangan sepanjang tahun dan menjaga kestabilan harga.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Gubernur Anwar Hafid optimistis RPJMD Sulawesi Tengah 2025-2030 akan menjadi peta jalan pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan, sekaligus mengurangi angka kemiskinan di daerah secara signifikan.