Kupang – BPJN NTT tangani longsor yang terjadi di ruas Jalan Trans-Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 28 Januari 2025.
Longsor di STA 79 ruas Batu Putih – Batas Kota Soe menghambat arus lalu lintas, menyebabkan kendaraan tertahan akibat material longsor yang menutupi sebagian badan jalan.
Baca Juga : Akselerasi BPJN NTT Dukung Jalan Nasional bagi Pertumbuhan Ekonomi
Dilansir dari TimorSavana, Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, menyatakan bahwa pihaknya segera mengerahkan alat berat jenis Becho Loader untuk membersihkan material longsoran.
“Kami langsung menurunkan tim dan alat berat untuk membersihkan jalan agar arus transportasi kembali lancar,” ujar Agustinus, Selasa (28/1).
Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak pagi hari memicu runtuhnya tembok penahan tanah.
Baca Juga : BPJN Sulteng “Kunci” Kemantapan Jalan Nasional Sulawesi Tengah Mencapai 97,40 Persen Akhir 2024
Material longsor menutupi jalur utama yang menghubungkan Kupang dengan sejumlah daerah di NTT, seperti TTU, Belu, dan Malaka.
Akibatnya, antrean kendaraan terjadi di kedua arah.
Proses Pembersihan dan Sistem Pengaturan Lalu Lintas
Tim BPJN NTT bekerja sama dengan Polsek dan Babinsa setempat untuk mengatur lalu lintas dengan sistem buka-tutup jalan.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan serta memastikan keselamatan pengendara yang melintasi jalur terdampak.
Baca Juga : Kondisi Terbaru Jalan Togulu-Tentena | Jalur Fungsional, Perbaikan Permanen Akan Dilakukan
“Kami menerapkan sistem buka-tutup agar kendaraan tetap bisa melintas meski dalam kondisi terbatas. Pembersihan material longsor diperkirakan akan selesai dalam beberapa jam ke depan,” kata Agustinus.
Selain menyingkirkan material longsor, BPJN NTT juga melakukan tindakan pencegahan dengan memasang terpal di area longsoran guna mengurangi risiko longsor susulan akibat curah hujan yang masih tinggi.
Kunjungan Gubernur dan Imbauan Kesiapsiagaan
Penjabat (PJ) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, turut meninjau lokasi longsor dan mengapresiasi respons cepat BPJN NTT dalam menangani situasi ini.
Baca Juga : GERCEP BPJN Sulteng | Longsor Kebun Kopi Berhasil Diatasi dalam Hitungan Jam, Jalan Kembali Lancar !
“Alat berat langsung diturunkan dalam waktu empat jam setelah kejadian, dan akses jalan sudah mulai dibuka kembali,” ujar Andriko di lokasi kejadian.
Ia juga mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.
“Selain longsor, kita juga harus mengantisipasi banjir dan angin kencang yang kerap terjadi di wilayah ini,” tambahnya.
Pemerintah daerah bersama BPJN NTT terus melakukan pemetaan terhadap titik-titik rawan longsor di sepanjang jalur Trans-Timor.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan penguatan struktur jalan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Langkah Antisipasi dan Target Perbaikan
Agustinus Junianto menyebutkan bahwa perbaikan infrastruktur di lokasi longsor akan dilakukan dalam dua minggu mendatang.
“Kami akan mengevaluasi kondisi lereng dan memperkuat titik rawan agar tidak terjadi longsor susulan,” katanya.
Pemerintah NTT juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti informasi cuaca dari pihak berwenang dan melaporkan tanda-tanda potensi bencana di sekitar mereka.
Dengan langkah mitigasi yang tepat dan koordinasi yang baik antara BPJN NTT, Polsek, dan Babinsa, diharapkan jalur Trans-Timor dapat segera kembali berfungsi secara normal.