Setelah resmi mengantongi penghargaan tersebut, Ronny pun berharap agar BP2JK Sulteng dapat terus mengaplikasikan SMAP dari sertifikat ISO 37001 yang telah diterima.

“Harapannya, penerapan SMAP dan SOP ini terus kita jalankan ke semua pengawai, dan apa yang kurang akan kami benahi. Meskipun dinamika diluar sana ada issu yang berkembang kurang baik. Tapi kami tetap bekerja secara profesional, apalagi telah menerima penghargaan ini” harapnya.

Awal Desember lalu, dilakukan penyerahan terpisah penghargaan ISO 37001:2016 SMAP kepada BP2JK wilayah Sulawesi Tengah oleh Kementrian PUPR melalui Dirjen Bina Kontruksi dan ke 14 Balai dan UPT sebagai Pilot Project Batch I dan II.

Diantaranya BP2JK wilayah Sulawesi Tengah, BP2JK Wilayah Aceh, BP2JK Wilayah Kepulauan Riau, BP2JK Wilayah Riau, BP2JK Wilayah Jambi, BP2JK Wilayah Banten, BP2JK Wilayah Kalimantan Timur, BP2JK Wilayah Sulawesi Utara, BP2JK Wilayah Papua, BJKW I Banda Aceh, BJKW II Palembang, BJKW III Jakarta, BJKW IV Surabaya dan BJKW VI Makassar.

Untuk tahap audit sertifikasi ISO 37001:2016 SMAP dan penyerahan sertifikat penghargaan di 14 Balai atau UPT dilakukan sepanjang bulan September sampai dengan Desember 2022, seperti dikutip dari laman Dirjen Bina Kontruksi.

Keberhasilan delapan Balai atau UPT Pilot Project Batch I dalam menerapkan SMAP dilanjutkan dengan Penetapan empat belas Balai atau UPT di jajaran Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai Pilot Project Batch II.

Setelah penyerahan sertifikat, juga dilanjutkan dengan sosialisasi Membangun Ekosistem Anti Penyuapan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan guna memantapkan pemahaman akan pentingnya Sistem Manajemen Anti Penyuapan di suatu instansi.