Sulawesi Tengah – PT Arafah Alam Sejahtera menuntaskan Proyek River Improvement Paneki di Sulawesi Tengah.
Proyek senilai Rp78,8 miliar ini mencakup pembangunan infrastruktur pengendalian sedimen di Sungai Paneki, yang dirancang untuk menahan laju erosi dan mengurangi risiko banjir di wilayah Kabupaten Sigi.
Proyek ini meliputi pembangunan satu unit sabo dam, lima unit consolidation dam, satu jembatan dam, dan channel work sepanjang 840 meter.
Baca Juga : Kepala BWSS III Palu Resmi Berganti, Medya Ramdan Gantikan Dedi Yudha Lesmana
Selain itu, pekerjaan pengendalian sedimen juga dilakukan pada titik-titik rawan, termasuk pembuatan check dam dan tanggul penahan (Dyke Soil Cement) di Sungai Bangga.
“Semua item pekerjaan, baik mayor maupun minor, sudah rampung sesuai kontrak,” kata Ayub, General Superintendent PT Arafah Alam Sejahtera, melalui pesan tertulis yang diterima media ini, Kamis 24 Juli 2025.
Dalam proyek ini, PT Arafah Alam Sejahtera membangun satu unit check dam oprit type di Sungai Paneki dengan tinggi 7,5 meter dan panjang 60 meter.
Struktur ini berfungsi untuk mengendalikan aliran sedimen dan mengurangi dampak erosi pada bagian tengah aliran sungai.
Selain itu, tiga unit konsolidasi dam dengan tinggi masing-masing 5 meter dan panjang 32 meter juga dibangun untuk menstabilkan dasar sungai.
Baca Juga : 3 Paket Pekerjaan 2021 BWS Sulawesi III yang di Biayai Oleh JICA Sudah Mencapai 65,04 Persen
“Dengan adanya bangunan pengendali banjir ini, kawasan pertanian dan pemukiman di sekitar Sungai Paneki dan Bangga akan lebih terlindungi dari luapan air,” ujar Ayub.
Ia menambahkan bahwa pembangunan sabo dam di Sungai Paneki berperan besar dalam mengurangi kecepatan aliran debris pada saat hujan deras.
Pekerjaan lain yang turut dikerjakan meliputi pembangunan revetment untuk memperkuat tebing sungai.
Di Sungai Bangga, PT Arafah Alam Sejahtera membangun tanggul setinggi 6 meter menggunakan teknologi dyke soil cement untuk menahan limpasan air agar tidak menggenangi kawasan penduduk.
Setelah serah terima sementara atau PHO (Provisional Hand Over) dilakukan, perusahaan ini kini memasuki tahap pemeliharaan proyek.
Ayub menjelaskan, tahap ini mencakup perbaikan minor dan monitoring berkala untuk memastikan semua bangunan berfungsi optimal.
Baca Juga : Proyek Rp150 Miliar Revitalisasi Sungai Palu di Ujung Tanduk | Audit & Dugaan Korupsi Mencuat !
“Kegiatan di lapangan sekarang dalam masa pemeliharaan,” katanya.
Tahap FHO (Final Hand Over) akan dilaksanakan setelah seluruh elemen proyek dipastikan bekerja sesuai standar teknis.
Menurut Ayub, keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga infrastruktur ini agar berfungsi maksimal.
“Kami harap masyarakat turut memelihara bangunan pengendali sedimen di Paneki dan Bangga,” ujarnya.
Proyek pengendalian banjir Sungai Paneki ini merupakan bagian dari skema loan JICA IP-580 yang didukung oleh Satker SNVT PJSA WS Palu–Lariang, WS Parigi Poso, dan WS Kalukku Karama.
Baca Juga : Proyek Perbaikan Sungai Palu Rp150 Miliar Terancam Gagal | Biaya Membengkak, Manfaat Tergerus !
Proyek ini dirancang untuk menjaga kestabilan ekosistem sungai dan mengurangi risiko bencana akibat banjir serta erosi di wilayah hilir.
“Dengan pembangunan ini, kami berharap kawasan sekitar Sungai Paneki dan Bangga lebih siap menghadapi cuaca ekstrem,” ucap Ayub.
Ia menegaskan bahwa PT Arafah Alam Sejahtera terus memastikan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan pemerintah.