Proyek A1 Kota Palu terus menunjukkan perkembangan progres dalam upaya pemulihan infrastruktur pasca bencana di Sulawesi Tengah.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah memastikan bahwa Proyek A1 Kota Palu akan memperkuat konektivitas antarruas dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di kawasan terdampak.

Sejak menandatangani kontrak pada 6 November 2023, tim Proyek A1 Kota Palu telah menyelesaikan 58,901% realisasi pekerjaan per 17 Desember 2024 dan menargetkan rampung sebelum 29 April 2025 mendatang.

PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah, Rizky Ananda, ST., M.Eng, menjelaskan bahwa Proyek A1 Kota Palu mencakup pembangunan Elevated Road di dekat sesar Palu-Koro dan rehabilitasi 14 ruas jalan dalam Kota Palu dengan total panjang 16,255 kilometer.

“Dalam pelaksanaan di lapangan, kami terus mengacu pada spesifikasi umum 2018, mulai dari persiapan, pengerjaan, hingga finishing. Kami juga menerapkan desain yang sesuai untuk mitigasi risiko bencana di wilayah Palu.”

Menurutnya, Proyek A1 Kota Palu menggunakan skema pembiayaan Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL), hasil kerja sama pemerintah Jepang dengan Indonesia melaui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Rehabilitasi jalan Kota Palu

Berdasarkan data tertulis dari PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah di Satuan Kerja PJN Wilayah II, Proyek A1 Kota Palu meliputi penanganan ruas Jalan Rajamoili–Cut Mutia sepanjang 2,121 kilometer (elevated road) dan 15 ruas jalan lainnya yang tersebar di dalam Kota Palu.

Berikut rincian panjang jalan yang direkonstruksi beserta status penanganannya:

  1.  Jl. Rajamoili – Cut Mutia = 2,121 km (Elevated Road)
  2. Jl. Karanjalembah = 1,971 km (Dalam Kota)
  3. Jl. Dewi Sartika = 2,790 km (Dalam Kota)
  4. Jl. Moh Yamin = 2,398 km (Dalam Kota)
  5. Jl. Sisingamangaraja = 1,106 km (Dalam Kota)
  6. Jl. Juanda = 1,100 km (Dalam Kota)
  7. Jl. Moh. Hatta = 0,935 km (Dalam Kota)
  8. Jl. H. Hayun = 0,392 km (Dalam Kota)
  9. Jl. Kimaja = 0,605 km (Dalam Kota)
  10. Jl. Wahid Hasyim = 0,620 km (Dalam Kota)
  11. Jl. Agus Salim = 0,459 km (Dalam Kota)
  12. Jl. Rambutan = 0,045 km (Dalam Kota)
  13. Jl. Durian = 0,893 km (Dalam Kota)
  14. Jl. Tolambu = 0,544 km (Dalam Kota)
  15. Jl. Kangkung = 0,276 km (Dalam Kota)

Total keseluruhan ruas jalan tersebut sejauh 16,255 km.

“Seluruh ruas jalan ini kami tangani secara komprehensif, termasuk pekerjaan saluran berbentuk U, peninggian badan jalan ±3–4 meter, dan lapis perkerasan AC-Base 10 cm, AC-BC 6 cm, serta AC-WC 4–7 cm,” ujar Rizky Ananda.

Rizky Ananda yang juga alumni Mahasiswa lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Tadulako itu menambahkan bahwa Proyek A1 Kota Palu juga mencakup pengembangan elevated road di wilayah yang dekat dengan sesar Palu-Koro.

Langkah ini, menurut dia, diambil untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi di masa akan datang.

“Elevated road didesain agar mampu menahan potensi kebencanaan seperti tsunami,” jelasnya.

Pihaknya memastikan bahwa Proyek A1 Kota Palu berjalan sesuai dengan desain dan konstruksi yang sudah disusun sejak awal, termasuk pemilihan material dan peralatan yang mengacu pada spesifikasi umum 2018.

Rehabilitasi ruas jalan dalam Paket A1 dilaksanakan oleh PT Bumi Duta Persada dengan durasi pelaksanaan selama 540 hari, terhitung sejak SPMK tanggal 7 Desember 2023 hingga 29 April 2025. PHO (Provisional Hand Over) dijadwalkan pada 29 April 2025.

Beberapa jenis pekerjaan utama yang sedang dilakukan pada Pekerjaan A1 di 15 ruas jalan tersebut, antara lain:

  • Pekerjaan Saluran Berbentuk U tipe DS
  • Pekerjaan Beton Struktur fc’30 MPa
  • Peninggian Badan Jalan ±3–4 meter
  • Pekerjaan Lapis Perkerasan AC-Base 10 cm
  • Pekerjaan Lapis Perkerasan AC-BC 6 cm
  • Pekerjaan Lapis Perkerasan AC-WC 4–7 cm

BPJN Sulawesi Tengah hanya menangani pembangunan dan rehabilitasi jalannya saja, sedangkan penataan arus logistik serta pengaturan tambahan di sekitar Jalan Rajamoili, Cut Mutia, dan 14 ruas lain di Kota Palu berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Palu bersama pihak-pihak terkait.

Selain menjaga kelancaran konektivitas, Paket A1 juga dirancang untuk memulihkan jalur logistik yang sempat terputus akibat bencana tsunami pada 2018.

“Tidak ada pembatasan atau prioritas kendaraan yang melintas di jalan ini, karena fokus kami adalah menghubungkan jalur yang terputus dan memulihkan kondisi beberapa ruas jalan di Kota Palu,” tutur Rizky Ananda.

Menurutnya, penanganan tanggul Jalan Rajamoili–Cut Mutia dan ruas-ruas lain di dalam kota menjadi langkah penting dalam menciptakan infrastruktur tangguh bencana.

BPJN Sulawesi Tengah memastikan bahwa Proyek A1 Kota Palu telah disinkronkan dengan pembangunan Jembatan Palu IV. Sinkronisasi ini mencegah potensi ketidaknyambungan antarproyek infrastruktur.

“Kami berkoordinasi sejak awal, sehingga semua pekerjaan di Paket A1 dapat berjalan selaras,” ucap Rizky Ananda.

Ia berharap kehadiran infrastruktur rehabilitasi dan rekonstruksi ini menciptakan jalur transportasi yang andal dan aman bagi masyarakat Palu.

Secara keseluruhan, Paket A1 ini adalah upaya kolaboratif yang mengutamakan keselamatan, ketahanan, dan konektivitas.

BPJN Sulawesi Tengah, Pemerintah Kota Palu, serta JICA berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai spesifikasi.

Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan hasil rehabilitasi Proyek A1 Kota Palu untuk menunjang mobilitas harian maupun kegiatan ekonomi.

Dengan pencapaian 58,901% realisasi, Proyek A1 Kota Palu menunjukkan progres yang positif dan diharapkan segera tuntas guna menghadirkan infrastruktur berkualitas di Kota Palu.