Tim satgas Operasi Madago Raya yang dipimpin langsung Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengintensifkan penyisiran melalui udara buru kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) MIT Poso yang tersisah enam orang itu.
Lokasi penyisiran melalui udara tersebut meliputi pada bagian areal pegunungan di Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Baca Juga : Satgas Madago Raya Berhasil Temukan Markas Teroris di Pegunungan Manggalapi
Mantan Wadankor Brimob Mabes Polri itu mengakui jika kondisi alam menjadi tantangan tim satgas TNI Polri untuk memburu kawanan kelompok teroris itu.
Medan yang harus dilalui oleh Satgas Madago Raya jika menyisir melalui jalur darat juga tampak sangat sulit dijangkau. Di hutan lindung tersebut terdapat jurang dan sejumlah sungai.
Meski demikian, kata Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, kondisi yang ada tersebut tidak menjadi penghalang tim satgas untuk terus memburuh kelompok teroris yang masih mendiami areal pegunungan yang diperkirakan di tiga wilayah itu, dengan mengintensifkan penyisiran, baik dari udara maupun darat.
Baca Juga : Satgas Madago Raya Dikabarkan Tembak Mati Dua DPO Anggota MIT Poso
“Kekuatan mereka tinggal enam orang. Mudah-mudahan mohon doanya, momentum Indonesia Merdeka, dapat segera didapat (ditangkap). Saya mengimbau agar mereka segera menyerahkan diri, kalau tidak kami akan melakukan penindakan hukum terukur,” tegas Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, seperti dikutip dari Antara.
Selain kondisi medan yang menantang, tambah Kapolda, masih banyaknya simpatisan juga menjadi kendala untuk menumpas kelompok teroris itu.
“Negara tidak boleh kalah dari terorisme,” katanya lagi.
Baca Juga : Evaluasi Operasi Madago Raya, Panglima TNI dan Kapolri Rapat Tertutup
Dari data yang diperoleh dari tim Satgas Madago Raya, jika kekuatan kelompok DPO teroris MIT itu, kini tersisah enam orang yang diduga masih dipimpin oleh Ali Ahmad Alias Ali Kalora.
Kelima anggota DPO anak buah dari Ali Kalora itu didentifkasi bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Jaka Ramadan, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suharhin alias Hasan Pranata.
Keenam foto DPO teroris Poso ini juga telah terpasang di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.