Penyintas ke Ahmad Ali menyampaikan harapan besar terkait pemenuhan janji hunian tetap (Huntap) yang hingga kini belum sepenuhnya mereka terima.
Pasca enam tahun bencana gempa yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, sejumlah penyintas di Desa Lolu, Kabupaten Sigi, masih hidup di Hunian Sementara (Huntara).
Mereka berharap melalui pencalonan Ahmad Ali sebagai Gubernur Sulawesi Tengah, masalah ini bisa segera diselesaikan.
Dalam pertemuan terbatas yang diadakan oleh Tim Pemenangan Beramal di Desa Lolu, salah satu penyintas mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 20 Kepala Keluarga yang tinggal di Huntara.
“Kami masih tinggal di Huntara, Pak. Semoga Pak Ahmad Ali terpilih sebagai gubernur, kami sudah bisa dapat Huntap,” ujar penyintas tersebut.
Pertemuan tersebut diinisiasi oleh para tukang dan buruh bangunan di Desa Lolu, dan dihadiri oleh Andri Gultom, juru kampanye Koalisi Beramal sekaligus juru bicara Ahmad Ali.
Keluhan para penyintas mengenai belum tersedianya hunian tetap menjadi sorotan dalam diskusi ini. Andri mengaku terkejut mendengar masih ada penyintas yang tinggal di Huntara, meskipun bencana telah berlalu selama enam tahun.
“Saya pikir masalah Huntara sudah selesai. Dua kali Pilgub, isu ini terus muncul. Ini sangat mengiris hati,” ujar Andri Gultom.
Baca Juga : Kiprah Ahmad Ali Bikin Geger | Tinggalkan Jabatan Elite, Siap ‘Bakar' Panggung Politik Sulawesi Tengah !
Ia menambahkan bahwa pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri maju dalam Pilgub Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum tuntas, termasuk hunian bagi para penyintas bencana.
Selain di Desa Lolu, kondisi serupa juga terjadi di Desa Mpanau, di mana beberapa penyintas masih tinggal di Huntara.
Andri Gultom berharap masyarakat dapat memilih Koalisi Beramal agar persoalan hunian tetap dan masalah lain yang menimpa petani, nelayan, serta masyarakat kecil dapat terselesaikan.
Ahmad Ali maju sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah dengan tekad untuk membawa perubahan dan memenuhi harapan masyarakat, terutama para penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di wilayah ini.