Peluang koalisi kandidat di Pilkada Sigi menjadi topic utama dalam konstelasi politik lokal Sulawesi Tengah. Dengan dinamika yang terus berkembang, koalisi partai politik berupaya menguatkan posisinya dalam kontestasi politik Pilbup Sigi 2024.
Kandidat calon bupati dan wakil bupati yang diusung partai koalisi besar seperti Demokrat, PKS, NasDem, Gerindra, PDIP, PBB dan Golkar, bersaing ketat untuk merebut dukungan masyarakat.
Pengaruh strategi politik Pilgub Sulawesi Tengah semakin memperkuat atau menurunkan kekuatan koalisi di Pilbup Sigi ?.
EDITORIAL TRILOGI
Pernyataan Ahmad Ali, tokoh politik berpengaruh di Sulteng, yang mengarahkan fokus koalisi di tingkat provinsi, turut mempengaruhi kalkulasi politik di tingkat kabupaten.
Kandidat bupati seperti Husen Babibu-Ayub Wiliem Darawia yang diusung oleh Demokrat dan PKS kini menghadapi situasi yang sama penurunan dukungan akibat teralihnya perhatian koalisi ke tingkat provinsi.
Baca Juga : Dukungan Menguat, Rizal-Samuel Diprediksi Menangkan Pilbup Sigi 2024
Di sisi lain, pasangan Rizal Intjenai dan Samuel Yansen Pongi dari koalisi Sigi Masagen Plus yang didukung Golkar, PDI Perjuangan, PBB, dan partai non-parlemen, justru memanfaatkan momentum ini.
Dengan relawan yang aktif dan dukungan kuat di tingkat desa, Rizal-Samuel kini menjadi salah satu kandidat kuat dalam Pilbup Sigi. Koalisi ini dinilai solid dan mampu menghadapi tantangan politik yang kian kompleks.
Pilkada Sigi dengan jumlah pemilih mencapai 191.019, menciptakan medan persaingan yang ketat di antara kandidat.
Pasangan Rizal-Samuel kini diunggulkan untuk merebut kursi bupati, bersaing dengan pasangan Agus Lamakarate-Samuel Riga yang didukung NasDem, Gerindra, PSI, dan Partai Prima.
Baca Juga : Bikin Lawan Ketar-ketir | Elektabilitas Duet Rizal Intjenae & Samuel Pongi Melejit Usai Deklarasi
Meskipun sebelumnya pasangan ini mendapat dukungan besar dari kampanye koalisi BerAmal, fokus yang teralihkan ke Pilgub Sulawesi Tengah membuat mereka harus mengandalkan strategi baru di tingkat lokal. Begitupun sebaliknya yang dialami pasangan Husen Babibu-Ayub Wiliem Darawia.
Berdasarkan hasil survei Syaiful Mujani pada bulan Juli lalu, menunjukkan peluang koalisi kandidat di Pilkada Sigi mulai berubah.
Rizal-Samuel yang didukung koalisi Sigi Masagen Plus berhasil mengantongi 18,9% dukungan. Di sisi lain, pasangan Agus Lamakarate-Samuel Riga meraih 29,1% dukungan, namun tetap menghadapi tantangan dengan berkurangnya fokus koalisi di daerah.
Pasangan Husen Babibu-Ayub Wiliem Darawia yang sebelumnya diunggulkan, kini hanya mendapatkan 12,5% dukungan, sementara pasangan Nirwansyah Parampasi-Hesty Yulita Rigo Laua Ntahu yang diusung PAN dan Perindo berada di posisi terakhir dengan 9,4%.
Baca Juga : Projo Akan All Out Menangkan Rizal-Samuel di Pilbup Sigi 2024
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, Pilbup Sigi 2024 menjadi ajang pertarungan sengit di antara para kandidat.
Koalisi partai besar, strategi politik di tingkat provinsi, serta dukungan akar rumput di desa-desa, menjadi faktor kunci dalam menentukan siapa yang akan memenangkan kursi bupati.
Peluang koalisi kandidat di Pilkada Sigi ini diharapkan mampu memberikan kepemimpinan baru yang membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat Sigi selama lima tahun ke depan.
Masyarakat Sigi kini menantikan hasil dari pertarungan politik yang semakin ketat, berharap pemimpin yang terpilih dapat membawa visi dan misi yang jelas untuk kemajuan daerah mereka.
Kondisi politik lokal di Sigi tidak terlepas dari dinamika Pilgub Sulawesi Tengah yang lebih luas.
Pernyataan Ahmad Ali dan koalisi BerAmal yang diusungnya telah mempertegas bahwa fokus koalisi partai di tingkat provinsi memengaruhi stabilitas dan strategi politik di kabupaten-kabupaten, termasuk Sigi.
Dalam deklarasi di Morowali, koalisi BERANI menegaskan dukungannya untuk kandidat Gubernur Anwar Hafid, tanpa mengurangi intensitas dukungan bagi calon bupati di daerah.
Namun, perubahan peta politik di Sigi menunjukkan bagaimana calon yang didukung koalisi besar tidak selalu diuntungkan oleh dinamika politik provinsi.
Pasangan Agus Lamakarate-Samuel Riga, meskipun unggul di awal kampanye, kini harus berhadapan dengan kekuatan baru yang muncul dari koalisi Sigi Masagen Plus.
Relawan-relawan Rizal-Samuel bergerak lebih leluasa di lapangan, dengan fokus yang terpusat pada pemilihan lokal tanpa gangguan dari kontestasi di tingkat provinsi.
Baca Juga : Sigi Masagena Plus Bikin Agus Lamakarate Goyah di Pilbup 2024 | Rizal-Samuel Siap Rebut Sigi !
Selain itu, pasangan Nirwansyah Parampasi-Hesty Yulita Rigo Laua Ntahu yang didukung PAN dan Perindo terus menguatkan basis pendukung mereka meskipun berada di posisi terbawah dalam survei.
Mereka berharap bisa menarik simpati dari pemilih swing voters yang belum memutuskan pilihannya. Di tengah persaingan yang ketat, strategi komunikasi yang efektif menjadi kunci bagi setiap kandidat untuk merebut perhatian publik.
Secara keseluruhan, peluang koalisi kandidat di Pilkada Sigi tidak hanya ditentukan oleh kekuatan partai politik, tetapi juga oleh kemampuan setiap pasangan calon dalam meraih dukungan akar rumput.
Dengan jumlah pemilih yang signifikan, kemenangan di Pilbup Sigi akan sangat ditentukan oleh gerakan relawan, strategi kampanye, dan kemampuan kandidat dalam menjawab isu-isu lokal yang krusial bagi masyarakat.
Peta koalisi di Pilkada Sigi ini mencerminkan betapa dinamisnya politik lokal, di mana setiap perubahan kecil di tingkat provinsi dapat memberikan dampak besar di tingkat kabupaten.
Dengan koalisi yang terus bergerak dan pergerakan pemilih yang dinamis, pertarungan menuju kursi bupati Sigi diprediksi akan berlangsung hingga menit-menit terakhir sebelum pemungutan suara.