Mengatasi Limpasan banjir dengan metode Redimensi Parsial badan Sungai akan dipastikan terbukti dapat menormalisir aliran Sungai saat banjir tiba dan mencegah kerugian penduduk akibat kerusakan harta benda.

Proyek River Improvment And Sediment Control In Paneki River di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, yang langsung ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS), Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) telah mengalami kemajuan yang berarti. Pada akhir bulan Maret lalu, pelaksanaan proyek yang berlokasi di Kecamatan Sigi Biromaru itu sudah mencapai 35 persen.

Mengatasi Limpasan Banjir Dengan Metode Redimensi Parsial
Rangga Ardiansyah, SH. ST / PPK Sungai dan Pantai II Satker PJSA BWSS III. Foto Wahyudi

“Alhamdulilah hingga saat ini progresnya sudah mencapai 35 persen. Dan itu tiap hari kami kontrol dengan capaian target tertentu,” kata Rangga Ardiansyah, SH. ST, PPK Sungai dan Pantai II, yang diamini oleh Radiah Zulfikar, ST. MT, Kasatker PJSA WS. Palu – Lariang, WS. Parigi – Poso, WS. Kaluku -Karama Provinsi Sulawesi Tengah, pada akhir Maret lalu.

Baca Juga : PUPR PACU PERBAIKAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PERTANIAN D.I GUMBASA

Rangga menjelaskan perbaikan dan pengendali sedimen badan Sungai Paneki, dengan output pekerjaan meliputi Chanel Work sepanjang 3.380 meter, 1 bangunan Consolidation Dam serta normalisasi dengan melakukan pengerukan material sedimen pada dasar sungai akibat adanya limpasan sedimen dari hulu Sungai Paneki saat terjadinya bencana banjir pada tahun 2019 lalu.

“Jadi pembangunan badan sungai itu di desain dengan lebar bawah 10 meter, lebar atas 14 meter dan kedalaman 4 meter. Untuk Revetment atau dinding sungai akan menggunakan campuran beton K -175” bebernya sembari menambahkan bahwa pelaksanaan proyek yang melintasi Desa Langaleso dan desa Kabobona, Kecamatan Sigi Biromaru itu direncanakan akan rampung dikerjakan hingga bulan Mei 2021 mendatang.

Mengatasi Limpasan Banjir Dengan Metode Redimensi Parsial
@Trilogi Magazine

Rangga mengatakan penanganan Sungai Paneki yang digarap oleh rekanan proyek PT Karya Pembangunan Rezeki, dengan total kontrak senilai Rp48.943.876.883.24, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas sungai dari debit banjir sebelumnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meninggikan tanggul sungai di kedua sisi.

Baca Juga : DORONG KETAHANAN PANGAN, BWSS III PULIHKAN IRIGASI GUMBASA TAHAP I

Sementara pada setiap dinding sungai itu, tambah Rangga, nantinya akan dipasangkan pipa suling-suling sebagi jalur untuk ketika ada air tanah yang naik, maka air tersebut akan keluar melalui pipa suling dan dibuang ke sungai. Selain itu juga pada pelaksanaan normalisasi sungai tersebut, turut dibangun jalan inspeksi sejauh 2.520 meter pada sisi kiri dan kanan sungai dengan lebar jalan 3 meter dengan kontruksi perkerasan batuan kerikil.

“Jalan inspeksi ini nantinya akan dipergunakan untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan sungai dan Dam Konsolidasi” jelasnya.

Sebagai informasi, bahwa kegiatan ini merupakan proyek yang dibiayai bersumber dari pinjaman atau Hibah luar Negeri (PHLN) LOAN JICA IP-580 dengan metode sistem pembayaran kontrak tahun jamak atau Multi Year Contract (MYC) tahun anggaran 2020-2021.

Pelibatan Tenaga Lokal Dalam Program PEN

Pada kegiatan dilokasi proyek River Improvement and Sediment Control in Paneki River TA. 2021, di Kabupaten Sigi, turut melibatkan sejumlah warga setempat melalui program padat karya Non-Rutin.

Pelibatan warga setempat pada proyek pembangunan berskala kecil itu bertujuan untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama mereka yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap akibat bencana alam dan pandemik Covid-19.

“Dilokasi proyek kami juga melibatkan warga melalui Program padat karya dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi proyek. Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dilokasi proyek dapat membantu perekonomian mereka di sekitar dengan melibatkan langsung pada pengerjaan konstruksi.” Sambung Rangga.

Baca Juga : PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI D.I GUMBASA TAHAP II, MASIH MENUNGGU DESAIN TEKNIS

Rangga menyebutkan pada program padat Karya Non-Rutin dilokasi proyek perbaikan dan pengendali sedimen sungai Paneki ini, telah dilaksanakan pada awal bulan Maret lalu dengan melibatkan warga dua Desa yakni Desa Langaleso dan desa Kabobona sejak dimulainya proyek itu pada bulan Oktober tahun 2020 silam.

“Program Padat Karya ini melibatkan sekitar puluhan orang warga lokal di dua desa, termasuk tenaga kerja terampil tukang. Diharapkan manfaatnya dapat langsung memberikan kontribusi pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca Pandemi COVID-19” harapnya.

Berita ini juga terpilih untuk tayang di TRILOGI MAGAZINE edisi April 2021