SIGIKoperasi Merah Putih di Sigi resmi mulai dibangun melalui seremoni peletakan batu pertama di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Jumat (17/10/2025).

Acara ini menandai langkah awal pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih, yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

Baca Juga : 31 Irigasi Direvitalisasi Lewat Inpres 2025 | Kabupaten Sigi Siap Jadi Lumbung Pangan Sulawesi Tengah

Pembangunan gedung kantor dan gerai koperasi ini menjadi hasil kolaborasi Pemkab Sigi dan TNI koperasi desa.

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Pangdam XXIII/Palaka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi, unsur Forkopimda, serta jajaran pemerintah daerah dan desa.

Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih di Sigi menjadi bagian penting dari program nasional yang menargetkan pembentukan koperasi serupa di seluruh Indonesia.

Ia menyebut, Sigi termasuk daerah paling responsif terhadap program tersebut.

“Dari 14 titik groundbreaking Kopdes Merah Putih di Sulawesi Tengah, tiga di antaranya berada di Kabupaten Sigi, yakni di Desa Maku, Desa Lolu, dan Desa Tongoa,” ujar Rizal dalam sambutannya yang dibagikan oleh Bidang Pengelolaan Informasi, Komunikasi Publik dan Persandian Kabupaten Sigi.

Baca Juga : Panen Raya di Sigi Menandai Kebangkitan Pertanian Pasca Bencana

Menurutnya, kehadiran koperasi ini akan memperkuat rantai ekonomi pertanian di tingkat desa.

Koperasi berperan sebagai mitra strategis petani dalam penyediaan bibit, pupuk, hingga pemasaran hasil panen.

Skema pembiayaan akan melibatkan bank-bank Himbara seperti BNI, BRI, Mandiri, serta Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Dana yang masuk ke koperasi akan digunakan untuk pembiayaan pertanian, sementara hasil panen petani akan diserap kembali oleh koperasi. Dengan begitu, perputaran ekonomi tetap berada di desa dan mencegah praktik tengkulak,” kata Rizal.

Pangdam XXIII/Palaka Wira, Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, memberi apresiasi atas langkah cepat Pemkab Sigi dalam melaksanakan program nasional ini.

“Dari 24 titik groundbreaking di dua provinsi, Kabupaten Sigi paling cepat merespons. Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional,” ujarnya.

Ia menegaskan, TNI siap mendampingi pelaksanaan proyek ini melalui program Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk memastikan pembangunan berjalan efektif dan bermanfaat bagi masyarakat desa.

Baca Juga : Rakor Satgas MBG Kabupaten Sigi Bahas Strategi Distribusi dan Pemetaan Daerah Terpencil

“Kami ingin koperasi menjadi pilar ekonomi rakyat yang benar-benar tumbuh dari bawah,” tegasnya.

Koperasi Merah Putih di Sigi diproyeksikan menjadi model pemberdayaan petani lewat koperasi desa.

Melalui sistem pengelolaan yang profesional dan dukungan pembiayaan lunak dari bank, koperasi ini diharapkan dapat membantu petani memperoleh modal, meningkatkan hasil produksi, serta memperluas akses pasar.

Rizal menambahkan, proyek ini tidak akan membebani alokasi Dana Desa 30 persen untuk ketahanan pangan karena seluruh biaya pembangunan berasal dari pinjaman lunak perbankan.

Ia memastikan kebijakan ini tetap selaras dengan program pemerintah pusat untuk memperkuat sektor ekonomi desa tanpa mengganggu anggaran desa.

Usai seremoni peletakan batu pertama, kegiatan dilanjutkan dengan video conference bersama Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono serta Menteri Desa Yandri Susanto.

Mereka memantau kesiapan 800 desa lain di seluruh Indonesia yang akan menjalankan program serupa.

Menteri Koperasi menegaskan bahwa tahap ini menandai dimulainya fase operasional program Koperasi Merah Putih secara nasional setelah penyelesaian regulasi teknis pada Juli lalu.

“TNI ikut terlibat untuk memastikan pembangunan berjalan cepat dan tepat sasaran,” kata Ferry.

Bupati Rizal menyebut, pemerintah daerah segera menggelar pertemuan dengan perbankan Himbara dan pengurus koperasi di seluruh Sigi untuk membahas pola pembiayaan serta model bisnis koperasi.

“Koperasi ini dibuat untuk kesejahteraan masyarakat desa, bukan proyek biasa. Kami akan kawal sampai benar-benar memberi hasil nyata,” tegasnya.

SUMBER : PIKP & PERSANDIAN SIGI