Isu hoaks Pilkada Sulteng 2024 kembali memanas setelah tuduhan provokasi muncul terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Dr. Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido.
Tuduhan tersebut datang melalui sebuah video viral di media sosial, di mana Umar Kei, seorang tokoh yang dikenal di kalangan tertentu, menuduh pasangan Anwar-Reny terlibat dalam upaya memanaskan suasana antara kandidat lain, yakni Ahmad Ali dan Rusdi Mastura.
Merespons tuduhan tersebut, juru bicara pasangan Anwar-Reny, Bayu Bonso, dengan tegas membantah adanya keterlibatan dalam tindakan provokatif seperti yang dituduhkan.
Menurut Bayu, tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar dan cenderung mengarah pada upaya pembentukan opini publik yang menyesatkan.
“Kami memastikan bahwa Pak Anwar Hafid tidak pernah membuat pernyataan yang berniat memecah belah atau menciptakan konflik. Tuduhan ini sangat kami sesalkan karena justru mencoreng proses demokrasi,” ujar Bayu pada Kamis, (7/11/2024).
Bayu menambahkan bahwa pihaknya memiliki saksi yang dapat mengonfirmasi bahwa Anwar Hafid tidak terlibat dalam upaya provokasi.
“Di lokasi kejadian, ada Bapak Muharam Nurdin, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng, yang bisa mengonfirmasi apakah ada tindakan provokasi atau tidak,” jelasnya.
Bayu menegaskan bahwa setiap interaksi yang terjadi antara para kandidat dilakukan secara profesional dan terbuka demi menjaga suasana Pilkada yang kondusif.
Isu hoaks Pilkada Sulteng 2024 ini, lanjut Bayu, menjadi bentuk fitnah yang merugikan elektabilitas Anwar Hafid, yang kini berada di posisi teratas dalam survei elektabilitas calon Gubernur Sulawesi Tengah.
Bayu pun mengimbau semua pihak untuk bersikap bijak dalam menyebarkan informasi dan menghindari penyebaran berita bohong.
“Kami ingin Pilkada ini menjadi ajang kompetisi yang sehat dan berkualitas. Jangan biarkan isu hoaks merusak demokrasi di Sulawesi Tengah,” tegas Bayu.
Tidak hanya menolak tuduhan tersebut, Bayu juga menyatakan bahwa pasangan Anwar-Reny, atau yang dikenal dengan sebutan pasangan BERANI, berkomitmen menjaga persatuan dan integritas dalam setiap kegiatan kampanye.
Menurutnya, Anwar Hafid menghormati Ahmad Ali dan Rusdi Mastura sebagai saudara, bahkan menganggap keduanya sebagai figur kakak yang dihormati.
“Kami menghormati para kandidat lain sebagai saudara, dan berharap Pilkada ini berjalan damai,” tambah Bayu.
Menutup pernyataannya, Bayu mengingatkan masyarakat Sulawesi Tengah untuk tetap objektif dalam memilih calon pemimpin.
Ia berharap warga Sulawesi Tengah tidak terpengaruh oleh isu hoaks Pilkada Sulteng 2024 yang dapat merusak integritas calon yang berkomitmen terhadap persatuan.
“Pilihlah dengan bijak demi masa depan Sulawesi Tengah yang lebih baik. Jangan biarkan isu hoaks merusak persatuan kita,” katanya.
Dengan semakin maraknya isu hoaks di masa Pilkada Sulteng 2024, Bayu berharap masyarakat semakin selektif dalam menerima dan membagikan informasi, sehingga Pilkada tahun ini menjadi ajang kompetisi yang bermartabat, damai, dan jauh dari praktik politik adu domba.