BPPW Sulteng Dorong Percepatan Pembangunan Huntap
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) tengah melanjutkan pembangunan parasarana pendukung hunian tetap (Huntap) di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Kepala Balai P2W Sulawesi Tengah, Sahabuddin mengatakan bahwa, rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali kawasan yang tangguh terhadap bencana.
Menurut Sahabudin, pembangunan huntap menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.
“Kalau target yang diberikan ke kita sampai pertengahan tahun 2024, tapi kita dengan tim berupaya menyelesaikan Huntap akhir tahun 2023,” kata Sahabudin, ketika menjadi narasumber pada dialog interaktif yang disiarkan RRI Jumat 24 Februari 2023.

Sahabuddin menjelaskan, mengingat telah tiga tahun lebih warga terdampak bencana menempati huntara, dan berharap dapat segera menempati permukiman yang layak huni, untuk itu pelaksanaan pembangunannya terus dipercepat terutama di kawasan relokasi.
Selain pembangunan hunian, kata Sahbuddin, yang memenuhi standar, infrastruktur penunjang lainnya juga harus fungsional seperti penerangan jalan dan listrik, drainase, jalan lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT), pengolahan persampahan, serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Kami juga berharap dukungan dari semua pihak untuk optimis menyelesaikan pembangunan Huntap ini” jelasnya.
Berdasarkan catatan Trilogi, Kementrian PUPR tengah melaksanakan pembangunan kawasan infrastruktur dan huntap sebanyak 4,053 unit Hunian di Palu, Sigi dan Donggala.
Kegiatan kemanusiaan ini untuk mempercepat penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Sulawesi Tengah yang sudah memasuki tahun ke 4.
Hingga saat ini progres penyediaan Huntap pasca bencana di Sulawesi Tengah untuk tahap 2, sedang berjalan secara serentak yang dibangun di tiga wilayah, Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Saat ini sedang dibangun 4,053 Huntap, jumlah total itu menyesuaikan hasil kesepakatan Closing date Loan CSRRP sesuai update data WTB dari Pemda setempat. Kegiatan ini ditargetkan selesai pelaksanaan kontruksinya bulan Desember 2023 mendatang.
Penyediaan akses rumah layak huni atau huntap yang dibangun oleh Central Sulawesi Rehabilitation and Recontruction Project atau CSRRP Kementerian PUPR yang dibiayai melalui Loan World Bank, sebanyak 4.053 unit untuk tahap 2 dengan total alokasi pinjaman mencapai Rp639,15 miliar atau USD 150 juta.
Berdasarkan laporan progres rincian penyediaan huntap pasca bencana untuk tahap 2 yang diterima Trilogi, ada sebanyak 4,053 unit huntap CSRPP yang sedang on going.

Dengan Rinciannya sebagai berikut, untuk tahap 2b sebanyak 1.321 unit yang dibangun di lokasi Tondo II sebanyak 1055 unit, Sibalaya Selatan 120 unit, dan Desa Bangga Dusun II sebanayak 146 unit.
Pekerjaan Pembangunan Huntap pasca bencana tahap 2B itu digarap oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp175.590.285.000.
Sementara penyediaan huntap pasca bencana tahap 2C dibangun sebanyak 535 unit yang berlokasi di Talise, Kota Palu, yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp71.499.036.307.
Selanjutnya untuk penyediaan huntap tahap 2D dibangun sebanyak 449 unit yang dibangun di Kota Palu, Huntap Mandiri sebanyak 129 unit, Talise 66 unit, Petobo 115 unit, Ujumbou 46 unit, Tondo 34 unit, Lende Tovea 1 dan 2 sebanyak 25 unit, Lende Tovea 3 sebanyak 16 unit, Lende Induk 9 unit, Tompe 7 unit, Wani 4 unit dan Lompio 2 unit.
Pekerjaan pembangunan huntap pasca bencana tahap 2D dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp66.690.664.537.
Dan penyediaan huntap untuk tahap 2E dibangun sebanyak 535 unit yang berlokasi di Kelurahan Petobo, Kota Palu yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak 69.388.782.691.
Dari jumlah total 4,053 unit huntap pasca bencana untuk tahap 2, Jumlah tersebut di luar jumlah yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada Kegiatan Contingency Response Emergency Component atau CERC dari pendanaan yang diberikan oleh World Bank untuk program National Slum Upgrading Project (NSUP) di Sulawesi Tengah tahap 1.