Direktorat Perumahan Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan atau BP2P Sulawesi II bangun 1.321 unit Huntap tahab 2 B bagi korban bencana Sulawesi Tengah.

Pemerintah Pusat melalui BP2P Sulawesi II telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp175,5 miliar untuk pembangunan Hunian Tetap atau Huntap di dua wilayah di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Paket Pekerjaan Pembangunan Huntap Pasca Bencana beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 2B dilaksanakan oleh Kepala Satuan Kerja (Satker) Balai Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontaktor pelaksana.

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Pasca Bencana, Zulfahmi menjelaskan bahwa total hunian yang akan dibangun pada pembangunan Huntap 2 B dilaksanakan sebanyak 1.321 unit.

Pembangunan huntap tersebut dilakukan di tiga titik lokasi berbeda, diantaranya wilayah Kota Palu berlokasi di Tondo 2 sebanyak 1,055 unit, kemudian di Kabupaten Sigi berlokasi di Desa Sibalaya Selatan sebanyak 120 unit dan Desa Bangga Dusun II sebanyak 146 unit.

“Penyediaan hunian tetap tahap 2 B bersumber dari pendanaan pinjaman Bank Dunia melalui loan Central Sulawesi Rehabilitation and Recontruction Project atau CSRRP” jelasnya melalui pers rilis yang diterima Trilogi Rabu 4 Januari 2023.

Dalam rilis itu dijelaskan pembangunan kawasan hunian baru untuk korban bencana Sulawesi Tengah diawali dengan pembangunan infrastruktur jalan, drainase dan ruang terbuka hijau atau RTH sebelum masuk kegiatan konstruksi hunian.

Huntap dibangun sebanyak 1.321 unit tersebut dilakukan dengan konsep pembangunan infrastruktur berorientasi pada ketahanan terhadap bencana dengan mengedepankan aspek lingkungan, adaptif terhadap perubahan iklim, serta berkelanjutan.

“Skema penyediaan hunian tetap Pasca Bencana Sulawesi Tengah saat ini dilakukan menjadi tiga skema, diantaranya relokasi kawasan besar, relokasi satelit dan relokasi mandiri. Huntap relokasi itu dibangun nantinya menjadi kawasan permukiman baru dengan kelengkapan infrastruktur didalamnya” bebernya.

Untuk bangunan huntap sendiri berukuran 36 meter persegi atau tipe 36 menggunakan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha yang didukung oleh pendanaan dari Bank Dunia melalui CSRRP.

Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasca bencana serta menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa, Tsunami dan Likuefaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan berita acara kesepakatan bersama antara Pemerintah Sulawesi Tengah bersama Kementrian PUPR terkait update jumlah Warga Terdampak Bencana atau WTB pertangal 18 Agustus 2022 lalu, NGO dan Pemerintah Daerah membangun sebanyak 2.368 unit huntap dan Kementrian PUPR menangani sebanyak 5.732 unit huntap.

Diketahui Paket Pekerjaan Pembangunan Huntap Pasca Bencana beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 2B dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan konsultan TMC 2 CSRRP (Indah Kara – Widya Graha Ansana KSO) dengan nilai kontrak mencapai Rp175.590.285.000 dalam jangka waktu selama 365 hari kalender.