Anggaran Proyek 2025 Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalami pemangkasan besar sejalan dengan kebijakan efisiensi belanja negara.
Dari total pagu awal Rp 110,95 triliun, pemerintah mengalokasikan Rp 29,57 triliun setelah efisiensi sebesar Rp 81,38 triliun diterapkan.
Baca Juga : Elevated Road Jalan Cumi-Cumi Urat Nadi Baru Transportasi di Kota Palu
Menteri PUPR Dody Hanggodo menyatakan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa proyek yang dilaksanakan tetap sesuai dengan prioritas pembangunan nasional,” ujar Dody dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (06/02/2025).
Dengan keterbatasan anggaran, Kementerian PUPR akan fokus pada sejumlah proyek strategis yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Anggaran Proyek 2025 untuk bidang sumber daya air dialokasikan sebesar Rp 10,70 triliun.
Baca Juga : Tinggal Selangkah Lagi ! Ikon Baru Jembatan Palu IV Capai 92,41%, Ini Detail Terbarunya !
Dana ini digunakan untuk pembangunan Bendungan Jenelata, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 16.000 hektare, serta pengendalian banjir sepanjang 11 kilometer.
Sementara itu, sektor jalan dan jembatan mendapat alokasi Rp 12,48 triliun.
Dana ini diperuntukkan bagi pembangunan jalan baru sepanjang 63 kilometer, peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan sepanjang 342 kilometer, serta pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 1.096 meter.
Selain itu, proyek pembangunan flyover dan underpass sepanjang 242 meter serta jalan tol sepanjang 13 kilometer juga menjadi bagian dari skema prioritas.
Di sektor cipta karya, alokasi anggaran sebesar Rp 3,78 triliun akan digunakan untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 750 liter per detik, perluasan SPAM sebanyak 1.702 sambungan rumah, serta peningkatan layanan pengelolaan air limbah bagi 2.000 kepala keluarga dan pengelolaan persampahan bagi 700 kepala keluarga.
Baca Juga : Proyek PT Bina Kaili Dorong Transformasi Infrastruktur Jalan Nasional Toboli-Parigi
Bidang prasarana strategis mendapat anggaran Rp 1,16 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan 86 unit madrasah, rehabilitasi 11 perguruan tinggi dan institusi keagamaan, serta renovasi empat pasar.
Selain itu, dua unit prasarana olahraga serta pembangunan infrastruktur seperti sekolah, pasar, dan puskesmas di Ibu Kota Nusantara (IKN) juga akan mendapatkan perhatian khusus.
Untuk mendukung sektor konstruksi dan pembiayaan infrastruktur, pemerintah mengalokasikan Rp 1,46 triliun kepada Ditjen Bina Konstruksi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, dan SIBB.
Dana ini digunakan untuk penguatan sumber daya manusia, pengawasan proyek, perencanaan, serta pembinaan konstruksi.
Baca Juga : Longsor Paleleh-Lokodoka Buol | BPJN Sulteng Pulihkan Akses Jalan dalam Waktu 24 Jam
Dody menegaskan bahwa meskipun mengalami pemangkasan, Anggaran Proyek 2025 tetap berorientasi pada keberlanjutan pembangunan nasional.
“Kami memastikan bahwa setiap proyek yang berjalan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Dody.
Dengan pengawasan yang lebih ketat, pemerintah berharap efisiensi anggaran ini tidak akan menghambat pelaksanaan proyek-proyek penting yang telah direncanakan.
Langkah selektif dalam pemilihan proyek diharapkan dapat memastikan penggunaan anggaran yang lebih efektif dan optimal dalam mendukung infrastruktur nasional.