PALU – Paket Preservasi Jalan Tagolu Tentena resmi digarap, fokus pada pelebaran jalan dan perbaikan lubang menjelang Nataru 2025, dengan target progres jalan Tagolu Tentena 12% akhir tahun.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah IV Sulawesi Tengah, Rolli Ekianto, melalui PPK 4.1 M. Sajjad, menyatakan kegiatan awal difokuskan pada pengukuran lapangan, identifikasi kondisi jalan, serta pengembalian kondisi jalan sebelum pekerjaan efektif dimulai.

Saat ini, pekerjaan fisik tengah berjalan, meliputi penutupan lubang-lubang (patching) dan pemasangan rambu sementara di titik rawan.
“Kami memastikan pekerjaan jalan menjelang Nataru 2025 tetap aman dan lancar. Pemantauan harian menjadi strategi utama percepatan pekerjaan agar target progres jalan Tagolu 12% dapat tercapai akhir tahun,” ujar M. Sajjad.
Untuk pekerjaan efektif tahun ini, fokus diberikan pada pelebaran jalan Tagolu Tentena sepanjang 2 KM serta rehabilitasi minor sepanjang 2,2 KM.
Mobilisasi peralatan dan pengembalian kondisi jalan dilakukan sejak tiga bulan pertama, sementara pekerjaan fisik pelebaran dan rehabilitasi minor dijadwalkan mulai 26 November 2025.
Dari sisi keuangan, progres baru mencapai pembayaran uang muka.
Meski demikian, pelaksanaan lapangan berjalan lancar tanpa kendala besar, dengan pengendalian harian dan pelaporan rutin kepada pimpinan.
Seluruh kegiatan juga telah disosialisasikan kepada masyarakat dan pihak terkait.
Sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum, proyek ini juga mengedepankan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan musim hujan.
Tim siaga 24 jam dilengkapi peralatan DRU untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, terutama menjelang Nataru 2025.
Proyek SBSN Preservasi Jalan Tagolu kontrak tanggal 17 Oktober 2025 senilai Rp101,3 miliar, dengan jangka waktu pelaksanaan 540 hari hingga April 2027.
Pengawasan ketat dan strategi percepatan diharapkan memastikan jalan mantap, aman, dan siap dilalui masyarakat sebelum Natal, sekaligus menjadi salah satu proyek infrastruktur prioritas SBSN 2025 di Sulawesi Tengah.



