Banggai – Pemerintah Kabupaten Banggai mempercepat implementasi Satu Data Banggai lewat integrasi layanan kependudukan berbasis digital.

Desa Uso muncul sebagai desa paling progresif, menjadi contoh nyata percepatan digitalisasi administrasi desa dan penguatan layanan publik di era pemerintahan modern.

Inisiatif ini menjadi fondasi utama bagi percepatan layanan publik berbasis teknologi sekaligus langkah awal menuju pemerintahan cerdas di tingkat kabupaten hingga desa.

Dorongan transformasi digital tersebut tergambar dalam agenda resmi yang digelar Diskominfo Banggai, menghadirkan sejumlah instansi strategis mulai dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Dukcapil, BPJS Kesehatan Luwuk, serta perwakilan desa dan kelurahan.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Desa Uso, Kecamatan Batui, yang kini disebut sebagai role model percepatan digitalisasi administrasi desa di Kabupaten Banggai.

Kepala Desa Uso, Nasrullah A. Uka tampil menonjol dalam forum tersebut. Didampingi Staf Khusus Bidang Sistem Informasi Desa (SID), Ridha Risma Yunita, keduanya menunjukkan kesiapannya dalam mengadopsi teknologi sebagai penggerak modernisasi tata kelola desa.

“Era manual sudah bukan masanya lagi. Dengan integrasi ke Command Center, pelayanan publik akan lebih cepat, data lebih bersih, dan keputusan bisa diambil lebih tepat,” ujar Nasrullah.

Ridha menambahkan bahwa transformasi digital bukan hanya soal mempercepat alur kerja perangkat desa, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas di mata publik.

“Warga membutuhkan kepastian data dan layanan cepat. Sistem digital memberi transparansi yang selama ini sulit dicapai melalui metode manual,” tegasnya.

Program Satu Data Banggai merupakan penguatan kebijakan data pemerintah yang dicanangkan Bupati Banggai untuk mengatasi masalah klasik, tumpang tindih data, verifikasi berulang, dan minimnya sinkronisasi antarinstansi.

Melalui program ini, pemerintah mendorong penyatuan seluruh informasi kependudukan, kesehatan, sosial, pendidikan, hingga data layanan BPJS dalam satu platform terintegrasi.

Diskominfo Banggai menegaskan bahwa pengembangan Aplikasi Kependudukan Terintegrasi yang tengah dirampungkan bukan lagi sebatas fasilitas administrasi, tetapi akan menjadi alat utama dalam memetakan kondisi sosial masyarakat, mempercepat layanan kesehatan, mempermudah aktivasi BPJS, serta memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.

Sistem ini menghasilkan enam keluaran strategis:

  1. Basis Data Tunggal Kabupaten yang menyatukan data dari desa hingga dinas teknis.
  2. Digitalisasi administrasi desa melalui pengurusan layanan otomatis dan serba cepat.
  3. Validasi bantuan sosial yang lebih akurat tanpa risiko duplikasi.
  4. Aktivasi BPJS lebih efisien melalui sinkronisasi data real-time.
  5. Dashboard analisis pembangunan untuk memotret kondisi kesehatan, ekonomi, hingga tingkat kemiskinan desa.
  6. Efisiensi kerja perangkat desa karena pendataan manual tidak lagi diperlukan.

Dalam forum tersebut, Diskominfo menegaskan bahwa Desa Uso merupakan salah satu desa paling aktif memberikan masukan konstruktif selama uji coba sistem.

Kolaborasi antara Nasrullah dan Ridha dianggap sebagai contoh ideal bagaimana kepemimpinan visioner dan tenaga muda berkompetensi dapat mempercepat modernisasi pemerintahan desa.

Dengan hadirnya integrasi penuh Satu Data Banggai, Kabupaten Banggai disebut tengah memasuki fase baru transformasi layanan publik: pemerintahan yang cepat, tepat, dan berbasis bukti.

Program ini diharapkan menjadi mesin penggerak pembangunan modern yang lebih inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Banggai kini berada di garis depan sebagai daerah yang serius mengakselerasi implementasi Satu Data Banggai untuk layanan publik, sekaligus mempertegas komitmen menjadikan data sebagai fondasi utama pembangunan daerah di era digital.