Melaju Mulus di Trans Sulawesi
Semua ruas jalan di wilayah Satuan Kerja PJN III Provinsi Sulawesi Tengah merupakan prioritas program strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR.
Karena merupakan jalur penghubung Trans Sulawesi dari Provinsi Sulawesi Tengah ke Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara, sekaligus merupakan jalur pendukung kegiatan sosial ekonomi pariwisata dan pertambangan industri terbesar se Asia tenggara.
Berdasarkan data Keputusan Menteri PUPR Nomor 248/KTSP/M/2015 untuk ruas jalan nasional di Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 2,37 Ribu kilometer, kewenangan itu terpanjang jalan nasional yang ada di Pulau Sulawesi.
Dari total keseluruhan panjang 2,37 ribu kilometer ruas jalan nasional, Satuan kerja PJN wilayah III menangani dengan total panjang ruas jalan nasional sejauh 978,91 kilometer yang melintasi beberapa daerah di Sulawesi Tengah, diantaranya Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Poso, Ampana, dan Banggai.
Sepanjang ruas jalan nasional sejauh 978,91 Km itu, juga terdapat pusat kawasan Industri terbesar Se Asia Tenggara yaitu berupa kawasan pertambangan nikel, batuan, gas bumi, pertanian, kelautan, kawasan pariwistasa, dan jalur penghubung antara Sulawesi Tengah ke Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kasatker PJN wilayah III, Dian Maulana ST,. MT mengemukakan, kondisi kemantapan jalan, sesuai hasil survey data IRI Semester 2 Tahun 2020, prosentase kemantapannya telah mencapai 97,89% atau setara 957,47 Km.

Sementara kondisi tidak mantap atau rusak ringan dan berat mencapai 2,11% atau 20,60 Km. Sedangkan panjang jalan yang masih belum berstandar nasional adalah sepanjang 683,6 Km.
Bicara tentang kondisi jalan, Dian mengungkapkan bahwa sepanjang ruas jalan nasional yang ditanganinya sejauh 978,91 kilometer, terdapat beberapa titik longsoran yang tersebar dibeberapa wilayah yang di Kabupaten Poso, Morowali Utara, Morowali, dan Ampana yang perlu segera ditangani.
“Semoga tidak ada hambatan, semua kegiatan yang di Satker PJN wilayah III pada tahun ini akan tuntas dikerjakan sesuai dengan target yang ditentukan” harapnya.
Untuk diketahui bahwa di bawah kendali Satker PJN wilayah III, terdapat 7 PPK yang membantu menangani ruas jalan nasional sejauh 978,91 kilometer tersebut, diantaranya yang menangani ruas jalan nasional Tagolu – Malei – Uekuli – Ampana, sepanjang 145,78 Km yang ditangani oleh PPK 3.1.
Kemudian ruas jalan nasional Ampana – Balingara – Bunta – Pagimana, sepanjang 161.47 Km yang ditangani oleh PPK 3.2. Lalu ruas jalan nasional Pagimana – Biak – Dlm Kota Luwuk, sejauh 128,44 Km yang menjadi kewenangan PPK 3.3.

Sementara untuk jalur penghubung dua daerah penyangga ekonomi yakni Batui – Toili – Rata – Baturube sejauh 150,66 Km ditangani oleh PPK 3.4. Sementara untuk jalur penghubung Sulawesi Tengah ke Sulawesi Selatan yakni pada ruas jalan nasional Taripa – Tindatana – Tomata – Beteleme sejauh 150,94 Km ditangani oleh PPK 3.5.
Untuk ruas jalan nasional Beteleme – Tompira – Bahonsuai – Bungku sejauh 134,60 Km ditangani oleh PPK 3.6. Dan yang terakhir daerah kawasan industri pertambangan nikel terbesar se Asia Tenggara sekaligus jalur penghubung perlintasan darat Sulawesi Tengah ke Sulawesi Tengara yakni ruas jalan nasional Kota Bungku – Bahodopi – Bts Sultra sejauh 107,02 Km ditangani oleh PPK 3.7.
Tahun anggaran 2023 ini Satker PJN wilayah III mendapat alokasi dana DIPA dengan total keseluruhan senilai Rp468,410 miliar atau setara dengan 44,48 persen untuk menangani ruas jalan nasional sejauh 978,91 kilometer.
Angaran itu sudah termasuk penanganan beberapa titik ruas jalan non nasional yang masuk dalam paket bencana melalui program rehabilitasi dan rekontruksi yang pekerjaanya dilaksanakan secara kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui skema Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) diantaranya paket Pembangunan akses utama kawasan Hntap 2, Rekontruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1, Rekontruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2, dan Rehabilitasi jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs.
Berdasarkan sumber dari e- Monitoring BPJN Sulawesi Tengah sepanjang Tahun 2023 hingga bulan Juli, realisasi fisik pekerjaan jalan dan jembatan paket kontraktual dan swakelola yang ditangani Satker PJN wilayah III, telah mencapai bobot 47,88 persen.

Seperti diketahui bahwa ruas jalan nasional Tomata-Beteleme merupakan jalan strategis di Sulawesi Tengah karena menghubungkan Kota Palu dengan Kabupaten Morowali Utara dan Morowali yang kini merupakan pusat ekonomi penting di provinsi ini karena menjadi lokasi pengembangan industri pertambangan nikel dan minyak kelapa sawit.
Masalah yang sering terjadi di lapangan adalah cuaca ekstrem sehingga menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai penutup, Dian berharap dapat terus bekerja secara professional dan dapat berkoordinasi dengan rekan-rekan kerja secara baik, sehingga dapat membangun infrastruktur dengan baik dan berguna untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah.