Luwuk – Laskar Mamua Batui memastikan langkah ke final cabang sepak bola POPKAB Banggai 2025 usai menumbangkan PSM Moilong dengan skor meyakinkan 3-1 dalam laga semifinal yang digelar di Stadion GOR Kilongan, Luwuk, Selasa, 9 Juli 2025.
Tim asal Kecamatan Batui itu tampil tanpa ampun meski sempat kehilangan motor permainan mereka, Baim Sumarni, yang harus ditarik keluar pada menit-menit awal karena cedera engkel.
Pelatih Anca Suares tak panik. Ia segera memasukkan Haikal Alfa untuk menutup lubang di lini tengah.
Perubahan tak membuat Batui kehilangan kendali. Justru sebaliknya. Pada menit ke-23, Muh. Raditya memecah kebuntuan lewat sepakan kaki kanan dari dalam kotak penalti.
Tiga menit berselang, Farel menggandakan keunggulan melalui tendangan jarak jauh yang menghujam pojok atas gawang PSM Moilong.
Dua gol cepat membuat permainan PSM goyah. Meski sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Rifaldo di awal babak kedua, PSM Moilong tak mampu membendung tekanan balik yang terus dilancarkan Batui.
Umpan terobosan dari sisi kanan pertahanan Moilong pada menit ke-74 diselesaikan sempurna oleh Deva Satali. Skor 3-1 menutup laga dan mengantar Laskar Mamua Batui ke partai puncak.
“Anak-anak bermain sangat disiplin. Walaupun kehilangan Baim, mereka tetap tenang dan mengikuti rencana permainan,” ujar Anca Suares usai pertandingan.
Ia menyebut kemenangan ini sebagai buah dari latihan keras dan mental juara yang telah dibangun sejak awal turnamen.
Dengan hasil ini, Laskar Mamua Batui akan menghadapi tim dari Kecamatan Nuhon, Laskar Perbatasan Timur, dalam laga penentu satu tiket menuju final yang dijadwalkan Kamis, 10 Juli 2025, pukul 15.20 WITA di Stadion Persibal Luwuk.
Turnamen sepak bola POPKAB Banggai 2025 menjadi panggung pembuktian bagi tim-tim kecamatan di Kabupaten Banggai.
Semifinal antara Batui dan Moilong memperlihatkan bukan hanya intensitas permainan, tapi juga semangat juang daerah-daerah pinggiran yang haus akan prestasi.
Bagi Batui, kemenangan ini menegaskan konsistensi mereka sebagai salah satu kekuatan baru di kancah sepak bola lokal. Laskar Mamua tidak lagi datang hanya untuk bertanding mereka datang untuk menang.