Pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan saat ini, sedang digencarkan pemerintah perlu di apresiasi.
Secara khusus, hadirnya berbagai infrastruktur itu tidak terlepas dari peran nahkoda Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, yaitu kepala Balai Arief Syarif Hidayat, ST MT.
Karena konsistensi dan profesionalisme kerjanya, dalam Satu Tahun Dua bulan sudah banyak infrastruktur dibangun. Meski begitu, dilain pihak ada yang mengkritik kebijakan tersebut, namun program pembangunan tetap berjalan.
Kinerja dan capaianya selama menjabat sebagai Kepala BPJN Sulawesi Tengah, tidak perlu diragukan lagi. Kerjanya dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dan pemulihan konektivitas pasca bencana di Sulawesi Tengah sangat baik sesuai dengan motonya kerja cepat bertindak tepat.
Arief yang kini berusia 49 Tahun itu dikenal sebagai kepala Balai yang tidak banyak bicara, tapi memilih lebih fokus kepada tugas pekerjaanya yang diembanya.
Perjalanan karier selama pengabdianya di Kementrian PUPR selama 23 tahun sampai dengan sekarang, Arief sudah banyak pengalaman menduduki sejumlah jabatan, salah satunya pernah menjabat sebagai Kepala Subdirektorat wilayah III Direktorat Pembangunan jembatan Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR pada Tahun 2020-2022.
Akhir bulan Mei 2022 silam, secara definitif Arief Syarief Hidayat diberikan kepercayaan menjabat sebagai Kepala BPJN Sulawesi Tengah. Selama menjabat, ia terus melakukan kordinasi dengan para Kasatker, PPK, untuk mengetahui kondisi lapangan terutama progres paket pekerjaan.

Selain itu, Arief juga tak jarang turun langsung ke lepangan untuk mengecek secara langsung kondisi progres sekaligus meminta data progres untuk dilakukan evaluasi untuk memastikan kondisi setiap paket berjalan dengan baik.
Dari catatan Trilogi, BPJN Sulawesi Tengah dibawah kendali Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR menangani ruas jalan nasional sesuai SK Nomor : 1688/KPT-SM/2022, sejauh 2,361.61 Km yang terbagi menjadi 103 ruas dengan panjang jembatan 24,692 Meter atau 1,654 unit jembatan yang tersebar di Sulawesi Tengah.
Berdasarkan laporan pelaksanaan anggaran per Balai TA 2023 Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR dengan status per bulan Juni, BPJN Sulawesi Tengah berada diperingkat enam kemantapan jalan dan jembatan nasional yang mecapai 98 persen dan capaian progres keuangan 30,55 persen serta fisik 31,18 persen dari total DIPA Rp 1,5 Triliun untuk pembangunan infrastruktur paket regular dan penanganan bencana.
Arief juga selama menahkodai BPJN Sulawesi Tengah telah mengusulkan beberapa skenario penanganan paket single years dan multi years untuk menangani pembangunan infrastruktur di kawasan barat Sulawesi Tengah diantaranya penanganan longsoran, pelebaran jalan dan pembangunan jembatan.
Untuk tahun 2023 dan 2024, BPJN Sulawesi Tengah sedang fokus menangani permasalahan kondisi jalan untuk perlintasan kendaraan overload dengan melakukan pelebaran jalan menuju standar di sepanjang ruas jalan nasional yang tersebar di Sulawesi Tengah.
Arief berharap kedepan BPJN Sulawesi Tengah bisa semakin maju dalam menangani dan menjaga konektivitas serta aksebilitas warga, mengingat kondisi geografis wilayah Sulteng adalah salah satu daerah penyanggah ekonomi untuk Ibu Kota Negara (IKN) kedepan, sekaligus daerah kawasan industri pertambangan, wisata dan pertanian.
Untuk Tahun anggaran 2023 ini BPJN Sulawesi Tengah dari total DIPA Rp 1,5 Triliun melaksanakan paket kontraktual per sumber dana Rupiah Murni atau RPM sebanyak 36 paket SYC dan 6 paket MYC dengan total nilai anggaran Rp785,322 miliar.
Kemudian sumber dana Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN sebanyak 2 paket dengan total anggaran Rp 145,676 miliar dan sumber dana untuk Pinjaman dan Hibah Luar Negeri atau PHLN sebanyak 12 paket dengan total anggaran Rp 482,133 miliar.
Sementara itu untuk paket perencanaan dan pengawasan TA 2023 terdapat 4 paket perencanaan, 1 paket core team SYC, 12 paket pengawasan SYC dan MYC, dan 3 paket pengawasan teknis jalan daerah tahap 1.
Untuk target output penanganan jalan pada tahun 2023 ini, BPJN Sulawesi Tengah menargetkan rutin jalan sejauh 2,291.180 Km, Preservasi Rekontruksi rehabilitasi sejauh 104,02 Km, pelebaran jalan menuju standar sejauh 4,60 Km dan penanganan drainase sepanjang 1,49 Km.
Sedangkan untuk target output penanganan jembatan, BPJN Sulawesi Tengah menargetkan pembangunan jembatan sepanjang 15,643.88 meter, kemudian untuk Preservasi jembatan sepanjang 7460,20 meter, dan penggantian jembatan 16,20 meter.