SIGI – Pemerintah Kabupaten Sigi mulai menyiapkan langkah besar untuk menutup jurang digital yang masih menganga di sejumlah wilayah pedalaman.

Lewat Program Berani Berdering yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, daerah ini menargetkan percepatan penuntasan blankspot Sigi yang selama ini menghambat mobilitas informasi masyarakat.

Instruksi percepatan itu kembali ditegaskan dalam rapat koordinasi virtual pada Kamis (4/12/2025).

Sekretaris Kabupaten Sigi, Nuim Hayat, membuka pertemuan sambil menekankan bahwa penyediaan internet bukan lagi layanan tambahan, tetapi kebutuhan dasar yang menentukan arah pelayanan publik dan daya saing daerah.

Di kesempatan yang sama, Plt. Diskominfo Santik Sulteng, Wahyu Agus Pratama, menyoroti pentingnya kesiapan teknis agar program tidak hanya selesai di atas kertas.

“Pemerintah butuh data yang benar-benar akurat. Kita tidak ingin membangun jaringan di desa yang ternyata belum siap infrastruktur dasarnya,” ujarnya.

Program Berani Berdering merupakan agenda prioritas Gubernur Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur Reny A Lamadjido untuk mempercepat pemerataan internet Sulteng.

Daerah diminta melakukan penyandingan ulang daftar desa blankspot Sulawesi Tengah berdasarkan ketersediaan jaringan listrik dan penilaian Indeks Desa 2025.

Prosesnya dibuat ketat agar pembangunan sesuai kapasitas fiskal dan progres target 2026.

Dari sisi pendanaan, Kominfo Sigi memastikan setiap desa penerima akan mengantongi alokasi Rp69 juta dari Dana Desa.

Kabid Penyelenggaraan e-Government, Aldisyar, mengatakan timnya bakal mendampingi penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) agar tidak ada selisih antara kebutuhan lapangan dan spesifikasi teknis jaringan internet Sulawesi Tengah yang diwajibkan Pemprov.

“Setiap RAB akan diaudit Inspektorat. Jadi perangkat yang dipasang dan anggarannya harus sesuai standar. Desa tidak boleh ambil risiko,” tegasnya.

Hingga kini, masih ada 41 desa di Sulteng yang belum mengirimkan proposal resmi. Namun Sigi bergerak lebih cepat.

Dari proses verifikasi tahap awal, sebanyak 15 desa ditetapkan sebagai calon penerima bantuan Berani Berdering tahun anggaran 2026.

Nama-nama tersebut mencakup wilayah prioritas seperti Puroo, Langko, Tomado, Anca, dan Olu di Kecamatan Lindu; serta desa lain seperti Wayu, Tangkulowi, Bolapapu, Bolobia, Moa, Salua, Sibalaya Utara, Lembantongoa, Lewara, hingga Binangga.

Daftar itu telah disampaikan kepada camat dan kepala desa terkait agar persiapan administrasi tak menghambat proses selanjutnya.

Dengan proyek ini, Pemerintah Kabupaten Sigi berharap layanan internet desa Sigi bisa dirasakan secara merata, terutama di wilayah yang selama ini terpencil dan sulit terjangkau sinyal.

Jika berjalan mulus, 2026 diproyeksikan menjadi titik balik ketika akses telekomunikasi Sigi tak lagi timpang antara desa dan kota.