Banggai  Desa Uso di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menarik perhatian publik setelah menerapkan kebijakan pemerataan bantuan yang dinilai inovatif.

Melalui skema bantuan Rp10 juta per Kepala Keluarga (KK), Pemerintah Desa Uso berhasil memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, mendapatkan hak yang sama dalam penerimaan manfaat pembangunan desa.

Baca Juga : DSLNG Bangun Fondasi Pendidikan di Banggai Lewat Program SDOP

Bantuan yang disalurkan tidak hanya mencakup masyarakat umum, tetapi juga perangkat desa, lembaga desa, hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Langkah ini dianggap sebagai upaya konkret untuk mencegah diskriminasi, kedekatan personal, maupun kepentingan kelompok dalam penyaluran bantuan.

Pada Minggu, 26 Oktober 2025, Desa Uso melaksanakan penyaluran bantuan ternak berupa 41 ekor sapi dan 8 ekor kambing.

Penyerahan berlangsung di Balai Desa Uso dengan disaksikan oleh perangkat desa, Tim Pengelola Kegiatan (TPK), serta tokoh masyarakat.

Baca Juga : Tokoh Perempuan Partai Gerindra Sulianti Murad Bawa Pesan Kemanusiaan Lewat Kunjungan Sosial di Palu

Sistem undian atau cabut lot diterapkan untuk memastikan transparansi dalam menentukan penerima bantuan dan menghindari potensi ketidakadilan.

Program pemerataan bantuan yang diterapkan Desa Uso kini menjadi pembicaraan di berbagai daerah.

Sebagian besar masyarakat menganggap program ini sebagai pembaruan pola distribusi bantuan desa yang selama ini dikeluhkan karena tidak merata dan berpihak pada kelompok tertentu.

Desa Uso memperkenalkan tata kelola berbasis pemerataan dan transparansi, serta melibatkan aspirasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Baca Juga : Kasus Etik Anggota DPRD Banggai, Gerindra Angkat Suara | Sulianti Murad Tegaskan Partai Tak Akan Tutup Mata !

Kepala Desa Uso, Nasrullah A. Uka, menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar kebijakan populis, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk peningkatan kesejahteraan warga.

“Bantuan ini harus dipelihara dan dikembangkan, manfaatnya harus terus berputar bagi keluarga penerima,” ujarnya.

Salah satu penerima bantuan, Haris, yang juga merupakan anggota BPD Desa Uso, menilai program ini berbeda karena memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga.

“Semua warga tahu bahwa mereka akan mendapat bagian, jadi tidak ada rasa iri,” ujarnya.

Baca Juga : Progres Fisik Jalan Nasional Pagimana Batui Lampaui Target Kontrak

Selain bantuan ternak, Pemdes Uso juga menyiapkan penyaluran bantuan bibit sawit sebagai bagian dari penguatan ekonomi sektor perkebunan.

Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kemandirian ekonomi desa dan mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Desa Uso.

Penerapan skema pemerataan yang adil, transparan, dan berbasis pada aspirasi masyarakat ini menjadi acuan bagi desa-desa lain dalam tata kelola bantuan yang lebih sistematis.

Jika pola ini diadopsi secara luas, Desa Uso dapat menjadi contoh terbaik dalam pengelolaan bantuan desa yang adil dan merata.