BANGGAI – Komitmen perusahaan energi PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) dalam kontribusi pembangunan daerah kembali mengukir langkah menarik.
Melalui peluncuran perdana Program SDOP DSLNG (School Development Outreach Program), perusahaan ini secara agresif memulai upaya penguatan kompetensi guru sekolah dasar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Provinsi Sulawesi Tengah Diguyur Rp275 Miliar untuk Perkuat Konektivitas Lewat Inpres Jalan Daerah
Sebanyak 26 guru terpilih menjadi peserta pionir yang akan menjalani pelatihan inovatif ini, menandai dimulainya investasi jangka panjang untuk mentransformasi mutu pendidikan lokal dari ruang kelas.
Program ini dirancang sebagai investasi jangka panjang, memastikan bahwa tantangan dunia pendidikan modern dapat dijawab langsung dari akar rumput.
CSR Officer DSLNG, Didit Susiyanto dalam keterangan resminya yang diterima Trilogi Minggu26 Oktober 2025, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar bantuan, melainkan bagian integral dari komitmen CSR DSLNG Pendidikan.
“Guru adalah arsitek generasi unggul. Melalui SDOP, kami ingin memastikan transformasi pendidikan dimulai dari ruang kelas, dengan guru sebagai pendorong perubahan positif,” tegas Didit.
Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan melahirkan katalis kemajuan pendidikan, tidak hanya di Banggai, tetapi juga di seluruh Sulawesi Tengah.
Keberhasilan program ini didukung penuh oleh Kolaborasi DSLNG dan Pemerintah Banggai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Banggai.
Kemitraan strategis ini melibatkan sembilan Guru Penggerak lokal yang bertindak sebagai narasumber dan fasilitator utama selama tiga batch yang akan berlangsung hingga November 2025.
Baca Juga : Kementerian Pekerjaan Umum & Keuangan Tinjau Proyek ‘RAKSASA’ di Palu
Materi pelatihan pada Batch 1 mencerminkan relevansi tantangan guru saat ini.
Sesi penting seperti Mengelola Stres Guru melalui Mindfulness dan Teknik STOP (dibawakan oleh Hetty S. Kariyasa) dan Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan melalui Collaborative & Cooperative Learning (oleh Rachmad Lasaka) disambut antusias.
Para peserta mengakui bahwa materi penguatan kesehatan mental guru adalah perspektif baru yang jarang mereka dapatkan dalam pelatihan konvensional.
Inisiasi Program SDOP DSLNG ini diharapkan menjadi cetak biru kolaborasi efektif antara sektor korporasi dan pemerintah daerah.
Dengan fokus pada pengembangan SDM guru, DSLNG tidak hanya memperkuat fondasi pendidikan di Banggai, tetapi juga turut serta aktif mencetak generasi pelajar yang lebih tangguh, kreatif, dan kompetitif di kancah nasional.



