Isu strategis Abdul Karim Aljufri semakin mencuri perhatian publik dengan rencana ambisiusnya menciptakan 10 ribu wirausahawan muda di Sulawesi Tengah.
Melalui program inovatif yang digagas bersama pasangan Ahmad Ali sebagai calon Gubernur, Abdul Karim bertekad membangun sentra kreatifitas untuk milenial dan Gen Z, menawarkan masa depan cerah bagi generasi muda di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan dan bagaimana program ini bisa menjadi game changer untuk Sulteng?.
Baca Juga : Apa Isi Pembicaraan Ahmad Ali dengan Prabowo ? Ungkapan Tersembunyi di Balik Pertemuan Politik Ini !
Dalam sebuah podcast di JMSI pada Kamis (10/10/2024), Abdul Karim Aljufri menjelaskan bahwa salah satu prioritas pasangan BERAMAL adalah membangun sentra kreatifitas yang akan menjadi wadah bagi anak-anak muda, terutama generasi milenial dan Gen Z, untuk berkumpul, berinovasi, dan mewujudkan gagasan mereka.
“Kami punya program yang menargetkan minimal 10 ribu wirausahawan baru, dan fokus utama kami adalah anak-anak muda,” ujar Abdul Karim.
Lebih lanjut, ia menggambarkan sentra kreativitas ini sebagai tempat di mana ide-ide segar dari para pemuda dapat dieksekusi oleh mereka sendiri, dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi.
Abdul Karim menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan anak muda dalam menciptakan ruang bagi inovasi dan perkembangan ekonomi kreatif di Sulteng.
Baca Juga : Abdul Karim Aljufri, Calon Wakil Gubernur Sulteng 2024 | Dari Pencak Silat Dunia ke Panggung Politik
“Ke depannya, pemerintah akan hadir lebih dekat dengan anak muda, menyerap ide-ide mereka, dan bersama-sama mewujudkan gagasan tersebut melalui kebijakan yang mendukung,” jelasnya.
Program ini, menurutnya, merupakan upaya untuk memperkuat ekonomi daerah melalui pemberdayaan generasi muda, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk mandiri secara ekonomi.
Selain menciptakan ruang bagi kreativitas, Abdul Karim Aljufri menegaskan bahwa program ini juga mencakup pelatihan keterampilan dan akses permodalan.
“Kami akan memastikan para wirausahawan muda tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga akses ke modal dan pendampingan yang diperlukan untuk bersaing di pasar modern,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Sulawesi Tengah.
Program yang diusung BERAMAL tersebut dinilai sebagai strategi penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi lokal, dengan memanfaatkan potensi besar generasi muda.
“Kami ingin anak-anak muda Sulteng memiliki kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan daerah,” ungkap Abdul Karim.
Pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri berkomitmen untuk menjadikan pemberdayaan ekonomi kreatif sebagai pilar utama dalam kebijakan mereka.
Selain pelatihan dan akses permodalan, mereka juga berencana untuk memfasilitasi para wirausahawan muda dengan pendampingan yang berkelanjutan, guna memastikan keberhasilan jangka panjang.
Program ini disambut baik oleh berbagai kalangan, terutama di kalangan generasi muda Sulteng, yang berharap dapat lebih banyak terlibat dalam pembangunan daerah melalui sektor wirausaha.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, anak-anak muda diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus menjadi solusi atas tantangan pengangguran di wilayah tersebut.
Program BERAMAL ini akan diluncurkan secara bertahap, dengan prioritas pada sentra kreatif yang tersebar di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.
Abdul Karim Aljufri memastikan bahwa kebijakan ini akan dilaksanakan dengan pendekatan yang inklusif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Pemberdayaan ekonomi kreatif, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z, diyakini akan menjadi kunci dalam menggerakkan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tengah, serta menjawab kebutuhan akan lapangan pekerjaan baru di era digital.