Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian proyek pembangunan jalan dan jembatan di kawasan Metropolitan Mamminasata, Sulawesi Selatan.
Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional serta meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat setempat.
Baca Juga : Dukung Mitigasi Bencana! Begini Cara BPJN Sulteng Bangun Infrastruktur Tangguh di Kota Palu
Dalam keteranganya Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Budiamin saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI di Kabupaten Maros, Provinsi Sulsel, Jumat 5 Juli 2024, Kementrian PUPR mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan dan Jembatan kawasan Mamminasata Segmen I dan II untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Sedang dikerjakan pembangunan Jalan dan Jembatan Mamminasata Segmen I dan Segmen II sepanjang 3,9 kilometer (km) dan jembatan sepanjang 128,60 meter,” kata Budiamin, yang dikutip dari laman Kementrian PUPR.
Baca Juga : Kabalai BPJN Sulteng Terjun Langsung! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Pembangunan Jalan Nasional
Menurutnya, untuk Segmen I dan Segmen II dibangun dengan anggaran senilai Rp119,7 miliar, “progres konstruksinya telah mencapai 90% dan ditargetakan rampung pada minggu ke-3 di Agustus 2024,” tuturnya.
Budiamin menambahkan, kedepannya akan dilakukan pengembangan Jalan Bypass Mamminasata sepanjang 48,175 km.
Baca Juga : Kementerian PUPR |Membangun Negeri, Mewujudkan Mimpi Bangsa !
“rencana pengembangan jaringan Jalan Mamminasata merupakan Proyek Prioritas (Pro-P) telah tertuang dalam RPJM dan hasil rapat koordinasi antara Gubernur Sulaweai Selatan dengan Menteri PUPR,” tambahnya.
Rencana pengembangan Pembangunan Jalan Bypass Mamminasata dikerjakan secara bertahap yaitu, Segmen III dan IV (9,85 km) dengan pembebasan lahan tahun 2024-2025 diikuti pekerjaan fisik tahun 2025-2027, dan Segmen V (6,90 km) dengan pembebasan lahan tahun 2026-2027.
Baca Juga : BPJN Sulteng Tangani Perbaikan Jalan Bambuan dengan Metode Preloading Konvensional
Selanjutnya Segmen VI (6,45 km) dengan pembebasan lahan tahun 2026-2027, Segmen VII (4,45 km) dengan pembebasan lahan tahun 2026-2027, Segmen VIII (7,95 km) dengan pembebasan lahan tahun 2027-2028, Segmen IX (4,05 km) dan Segmen X (4,07 km) dengan pembebasan lahan 2027-2028.
Budiamin menekankan pentingnya proyek ini dalam meningkatkan infrastruktur dasar yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulsel.
“Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Mamminasata adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memperlancar arus barang dan jasa,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhamad Iqbal berharap, agar pembangunan segmen I dan II yang saat ini sedang berlangsung bisa segera rampung sesuai target.
“mudah-mudahan jika pembangunan ini selesai maka akan dilanjutkan ketahap berikutnya,” harapnya.
Pembangunan infrastruktur di Mamminasata adalah bagian dari rencana besar pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi ekonomi besar namun masih memerlukan peningkatan aksesibilitas.
Dengan demikian, percepatan penyelesaian pembangunan jalan dan jembatan di kawasan Metropolitan Mamminasata merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas dan mobilitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang akan menguntungkan masyarakat lokal dan regional.Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Budiamin, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Asep Syarif Hidayat, dan Kepala Subdirektorat Wilayah III, Direktorat Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga Zamzami.